Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, menanggapi serius polemik mengenai bandara di kawasan industri Morowali yang sebelumnya diungkap Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Ia menilai kabar tentang bandara yang disebut tidak berada di bawah otoritas penerbangan Indonesia merupakan isu besar yang harus segera diklarifikasi pemerintah.
“Ngeri ya, mungkin teman-teman semua sudah melihat di media sosial maupun di media tentang sebuah bandara di kawasan industri Morowali yang tidak dikuasai oleh otoritas penerbangan Indonesia,” kata Ferdinand dikutip Jumat (28/11/2025).
Menurutnya, jika informasi tersebut benar terjadi, maka hal itu merupakan kekeliruan fatal yang berpotensi membahayakan kepentingan negara.
“Ini sangat mengerikan. Jokowi dengan kekuasaannya memberikan akses keluar masuk kepada pihak asing tanpa penjagaan dari otoritas negara dan bangsa,” ucapnya.
"Ini adalah kekeliruan yang sangat dalam dan bahkan bisa dikategorikan pengkhianatan terhadap negara, kalau benar adanya," tambahnya.
Ferdinand menggambarkan sejumlah potensi ancaman yang dapat muncul jika sebuah bandara beroperasi tanpa pengawasan keamanan negara.
“Saya membayangkan bandara milik swasta di Morowali itu keluar masuk pesawat tanpa dikontrol oleh otoritas negara. Jangan-jangan bisa membawa narkoba, atau membawa intelijen asing, peralatan-peralatan untuk menyadap Indonesia dan mengontrol Indonesia secara dekat,” jelasnya.
Ia turut menyinggung keterlibatan investasi asing di kawasan tersebut, khususnya dari China, yang menurutnya menimbulkan kekhawatiran tambahan.
“Apalagi China punya kepentingan besar di negara kita. Indonesia menjadi salah satu negara konsumen produk China terbesar. Dan ini mengerikan,” ujarnya.
Ferdinand menegaskan bahwa jika benar ada pemberian izin yang memungkinkan bandara beroperasi tanpa kontrol negara, maka harus ada proses hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab.
“Kalau benar, Jokowi layak diadili dengan tuduhan melakukan pengkhianatan terhadap negara. Ya, saya mengatakan itu," tegasnya.
Lebih jauh, ia mengaku terkejut setelah melihat video viral yang disebut memperlihatkan aktivitas penerbangan di lokasi tersebut. Ia juga menyebut adanya informasi bahwa aparat keamanan mengalami kesulitan memasuki area itu tanpa izin khusus.
“Ngeri ya zaman Jokowi ini. Saya nggak bisa kebayang kok ada bandara di Indonesia tanpa kontrol otoritas negara. Ini benar-benar luar biasa,” ungkapnya.
Karena itu, Ferdinand meminta pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan dan mengambil langkah tegas.
“Saya berharap ini bisa diusut. Jangan dibiarkan. Pemerintah harus segera mengambil alih kawasan Morowali tersebut. Jika memang ada bandara di sana, maka otoritas negara harus ada di sana dan tidak boleh dibiarkan," imbuhnya.
Ia menutup pernyataannya dengan kritik terhadap kebijakan pemerintahan sebelumnya. “Jokowi ini memang tidak paham kedaulatan. Otaknya cuma mikir bagaimana dapat utang, dapat uang. Tapi ternyata tidak mampu mencerahkan rakyat Indonesia,” pungkasnya.

















































































