Manado, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey atas nama Presiden melantik lima kepala daerah hasil pilkada serentak pada Juni lalu.
"Semoga apa yang direncanakan awal untuk menjadi bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota bisa terlaksana setelah menjalankan tugas sebagai pemimpin di daerah masing-masing," tutur Gubernur Olly di Manado, Selasa (26/9).
Baca: Olly Sebut Tren Pertumbuhan Ekonomi Sulut Positif
Pasangan kepala daerah yang dilantik tersebut yaitu Royke Oktavianus Roring dan Robby Dondokambey (Kabupaten Minahasa), Evangelian Sasingen dan Jhon Heit Palandung (Kabupaten Kepulauan Sitaro).
Berikutnya, James Sumendap dan Jesaja Jocke Legi (Kabupaten Minahasa Tenggara), Depri Pontoh dan Amin Lasena (Kabupaten Bolaang Mongondow Utara), serta Tatong Bara dan Nayodo Koerniawan (Kota Kotamobagu).
Gubernur berharap, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota yang dilantik bersinergi membangun daerah dan Sulut menjadi lebih baik ke depan.
"Ini yang jadi harapan kita semua, harapan seluruh masyarakat di daerah ini sehingga apa yang menjadi tujuan kita semua saat mengikuti pilkada serentak bisa terwujud," ujarnya.
Selain bekerja sama antarpemerintah secara berjenjang, kepala daerah juga diharapkan membangun komunikasi dengan Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) karena banyak hal yang bisa dikerjasamakan untuk memajukan Sulut.
"Butuh komitmen dari 15 kabupaten dan kota yang ada di daerah ini, termasuk di dalamnya komitmen kepala daerah yang baru dilantik membangun Sulut," ucapnya.
"Apabila mau sukses harus bekerja bersama-sama, tetapi kalau tidak mau sukses pasti kita tidak bekerja bersama. Kalau kita bersatu pasti kita menang, pasti kita sukses. Kalau tidak bersatu, hanya sendiri-sendiri pasti tidak akan sukses, ini harapan saya," katanya.
Baca: Pemprov Sulut Komitmen Tingkatkan Kualitas Guru SMA/SMK
Bekerja sama menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjadi penting karena sumpah dan janji mengikat diri, keluarga dan semua karena yang mendengar bukan hanya semua orang, tetapi Tuhan.
"Apabila sumpah dan janji itu dilanggar, bahaya. Kalau dituruti, banyak berkat bagi kita semua, bagi rakyat Sulut," ujarnya.
