Ikuti Kami

Mantap, Puan Resmikan Café Jamu di Sukoharjo

Cafe yang dikelola oleh Kojai dengan anggota para perajin jamu di wilayah Sukoharjo menyajikan rasa jamu yang berbeda dari biasanya.

Mantap, Puan Resmikan Café Jamu di Sukoharjo
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani (kiri) disaksikan Kepala BPOM Penny K Lukito (tengah) menyerahkan Sertifikat Ijin Edar Kapsul Lunak dari BPOM kepada Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk David Hidayat (kanan) saat kunjungan ke Pabrik Sido Muncul di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/2/2019). Dalam kunjungan itu Menko PMK menyerahkan Sertifikat Ijin Edar Kapsul Lunak BPOM untuk sejumlah produk Sido Muncul, sekaligus membagikan sejumlah program

Sukoharjo, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Puan Maharani meresmikan Cafe Jamu di Pasar Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (18/3).

Puan Maharani dalam acara peresmian cafe, yang dikelola Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) Sukoharjo tersebut didampingi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito dan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.

Baca: BPOM Gandeng Kemenko PMK Sosialisasi Keamanan Pangan

Cafe yang dikelola oleh Kojai dengan anggota para perajin jamu di wilayah Sukoharjo tersebut menyajikan rasa jamu yang berbeda dari biasanya, sehingga banyak disukai anak muda atau kalangan melenial.

Menurut Menteri PMK, cafe di Pasar Nguter Sukoharjo ini merupakan tempat kuliner pertama kali yang menyajikan minuman jamu di Indonesia.

Menurut Puan, keberadaan cafe tersebut diharapkan bisa membudayakan dan melestarikan minuman jamu, bukan hanya di kalangan orang dewasa saja, tetapi juga kalangan melenial.

Cafe Jamu ini, kata Puan, merupakan hasil koordinasi atau sinergitas antara pemerintah daerah setempat, perusahaan swasta sebagai bapak asuh, dan BPOM.

"Jamu yang kemudian disajikan di cafe ini, bukan hanya enak rasanya, tetapi juga sehat, karena sudah mendapatkan izin edar dari BPOM," katanya.

Minuman jamu yang disajikan, lanjutnya, disukai anak muda.

Puan mencontohkan jamu temulawak yang dikombinasikan dengan lidah buaya, cendol, jahe, serai, kencur dan lain-lain.

Baca: Puan Akan Hadir Kemah Revolusi Mental di Landak

"Jamu ini bukan seperti jamu-jamu biasanya seperti rasa temulawak. Namun, ada kombinasi yang disukai melenial karena ada campuran yang rasanya segar dan sehat. Hal ini, sangat baik karena bisa melestarikan budaya minum jamu," katanya.

Selain itu, cafe ini, kata dia, juga bisa mendorong UMKM untuk terus mengembangkan usahanya.

"Kami juga meminta kepada BPOM untuk mendorong produksi UMKM melalui jamu ini," ujar Puan.

Quote