Ikuti Kami

Megawati Ungkap Fakta Sukses Kuba Gagalkan Invasi Teluk Babi

Megawati mendapatkan penjelasan dari Ketua MPR Kuba, soal invasi Teluk Babi pada 1961.

Megawati Ungkap Fakta Sukses Kuba Gagalkan Invasi Teluk Babi
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Pidato Politik HUT PDI Perjuangan yang ke 48, Minggu (10/1). (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan  Megawati Soekarnoputri mengungkapkan fakta menarik terkait keberhasilan Kuba menangkis invasi dari kelompok paramiliter dukungan Amerika Serikat (AS) pada 1961.

Hal itu diungkapkan Megawati dalam Pidato Politik HUT PDI Perjuangan yang ke 48, Minggu (10/1). 

Baca: Megawati & Presiden Jokowi Buka Pidato Soal Sriwijaya Air

Megawati mengisahkan, dahulu dirinya dan suaminya, almarhum Taufiq Kiemas pernah diundang dan berkunjung ke Kuba. Di negeri itu, Megawati mendapatkan penjelasan dari Ketua MPR Kuba, soal invasi Teluk Babi pada 1961.

"Saya waktu itu bertanya, kenapa invasi dukungan Amerika itu berhasil digagalkan? Lalu Ketua MPR nya bilang, keberhasilan itu karena ternyata di Kuba, desa itu sangat mereka ketahui," ujar Megawati.

Jadi, lanjut Megawati, dikala pasukan paramiliter dukungan AS itu mendarat di Teluk Babi dengan menggunakan kapal amfibi, nelayan setempat yang kecintaannya pada negara sangat tinggi, melapor ke Kepala Desa setempat. 

Lalu, Kepala Desa nya langsung menghubungi pemimpin Kuba kala itu, Fidel Castro. Dan, sambung Megawati, Castro pun langsung menginstruksikan pada rakyat di desa itu untuk bergerak mempertahankan negeri mereka.

Baca: Jokowi Puji Gerakan Tanam Pohon PDI Perjuangan Se-Indonesia

"Dan akhirnya invasi Teluk Babi itu gagal, sampai akhirnya dibicarakan di Kongres Amerika. Bayangkan, itulah kekuatan desa. Bukan maksud nya kita mau tiru-tiru, tapi ini menunjukkan betapa desa itu menjadi garda terdepan," ujar Megawati.

Seperti diketahui, Invasi Teluk Babi terjadi pada 17 April 1961, dan dilakukan kelompok paramiliter Brigade 2506 yang dilatih dan didanai dinas intelijen AS (CIA).

Kelompok paramiliter yang bertujuan untuk menggulingkan Fidel Castro itu  dikerahkan dari Guatemala dan Nikaragua. Namun, rakyat dan militer Kuba sukses mematahkan invasi itu hanya dalam waktu tiga hari.

Quote