Ikuti Kami

Molor, Dindik Riau Didesak Urus Pencarian Dana Bosda

Syafaruddin Poti juga mengungkap adanya selisih jumlah guru yang disampaikan Dinas Pendidikan Provinsi Riau dibandingkan data tahun 2016

 Molor, Dindik Riau Didesak Urus Pencarian Dana Bosda
Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafaruddin Poti

Pekanbaru, Gesuri.id – Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Riau didesak segera mengurus pencairan dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda). Apalagi, dalam dana Bosda juga ada insentif untuk guru. Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafaruddin Poti menyebut, sudah iga bulan berlalu, tetapi belum ada kepastian pencairan dana Bosda.

Baca : DPD PDI Perjuangan Riau Siap Kirim Hasil ke DPP

Dindik Provinsi Riau selalu beralasan pencairan dana Bosda masih dalam proses. "Bosda itu kan mengutamakan gaji guru, makanya kegiatan penunjang lainnya itu tak wajib karena nomenklatur dalam kegiatan Bosda yang pertama itu ya gaji guru," ucapnya, Selasa (15/3).

Ia juga mengungkap adanya selisih jumlah guru yang disampaikan Dinas Pendidikan Provinsi Riau dibandingkan data tahun 2016. Sebanyak 3.977 guru terdata pada 2016. Sedangkan hasil verifikasi di tahun 2022, jumlah terdata menurun menjadi 3.384 guru.

 

"Kalau begini selisih 593. Ini dasar verifikasinya apa? Terus kata mereka berdasarkan data ada guru yang sudah meninggal, dan lainnya. Pada prinsipnya sesuai SK Gubernur itu tak boleh diganti atau disisihkan," tuturnya.

 

Baca : Banteng Riau Kecewa Pemprov Cuma Bantu Dua Masjid

 

Saat ini, kata dia, pencairan dana bantuan keuangan guru yang diajukan sebanyak 3.384 orang sesuai hasil verifikasi. Namun, Poti juga meminta data berdasarkan SK sesuai dengan usulan dinas pendidikan kabupaten/kota untuk dana bantuan keuangan guru. "Kalau begini kan menimbulkan suasana dan isu yang tidak baik. Jumlah 593 itu mau diapakan kalau memang manusianya ada, diarahkan ke mana mereka juga belum bisa menjawab," ujar politikus PDI Perjuangan ini. (halloriau.com)

Quote