Ikuti Kami

Novita Hardini: RI Tolak Timnas Israel, Bukti Berpihak pada Kemanusiaan

Bila FIFA menjatuhkan sanksi pada Indonesia karena penolakan ini maka menjadi konsekuensi besar pembuktian RI berpihak pada kemanusiaan.

Novita Hardini: RI Tolak Timnas Israel, Bukti Berpihak pada Kemanusiaan
Ilustrasi. Timnas Israel.

Trenggalek, Gesuri.id - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE menegaskan kesadaran geopolitik bangsa Indonesia tidak boleh melemah. Kesadaran geopolitik Bung Karno yang dibangun sejak tahun 1930 bahwa kolonialisme dan imperialisme bukan masalah Indonesia semata, namun menjadi persoalan dunia. 

Baca: Bung Karno Perintahkan Indonesia Tolak Lawan Israel di Piala Dunia 1958 Demi Palestina

Maka, Bung Karno mempersatukan negara-negara Asia-Aftika yang terjajah dalam konfrensi besar di Bandung 1955, dimana dalam KAA 1955 ada kesepakatan dari negara peserta lewat komunikasi politik dukungan Kemerdekaan Palestina.

Perjuangan politik Bung Karno membuahkan hasil setelah sukses mengadakan KAA 1955 di Bandung dan setelahnya Membangun gerakan Non Blok. GNB bertujuan untuk membangun taranan dunia baru didasari pada terciptanya perdamaian dunia.

Untuk itu, menurut Novita, belajar dari Kasus FIFA U20 adalah betapa pentingnya kita belajar sejarah yang benar.

"FIFA pernah dengan tegas menolak Rusia karena serangan Militernya terhadap Ukraina. Tindakan yang digelorakan ini menurut saya senafas dengan FIFA yang meminta Rusia keluar dari Piala Dunia 2022 FIFA harus memiliki sikap standar. Bayangkan, Rusia diklaim menganeksasi Ukraina belum sampai satu tahun namun Rusia sudah dilarang bermain pada Piala Dunia 2022 sementara Israel sudah menganeksasi Palestina nyaris 80 tahun," jelasnya.

Lanjutnya, bila FIFA menjatuhkan sanksi pada Indonesia karena penolakan ini, maka menjadi konsekuensi besar pembuktian Indonesia berpihak pada kemanusiaan (yang konstitusinya disepakati sejak 1945).

Baca: Jawa Barat Tolak Kedatangan Timnas Bola Israel

"Indonesia pun tidak boleh berkecil hati. Indonesia adalah bangsa yang besar karena Prestasinya. Ajang U20 ini bukanlah semata-mata sebagai ajang Event Organizer saja. Namun, harapan seluruh Bangsa Indonesia adalah bagaimana sepak bola Indonesia dapat kembali menjadi Macan Asia (setidaknya)," ungkapnya.

"Saya percaya pada Presiden Jokowi dan jajaran Kementerian terkait dapat memberi solusi terbaik dari pada kasus ini," pungkasnya.

Quote