Ikuti Kami

Paolus Hadi Soroti Pentingnya Jaga Hutan dan Ekologi, Termasuk Penguatan Masyarakat Adat

Ia juga menekankan perlunya menguatkan peran hutan sebagai upaya pelestarian yang diwariskan kepada anak cucu.

Paolus Hadi Soroti Pentingnya Jaga Hutan dan Ekologi, Termasuk Penguatan Masyarakat Adat
Anggota Komisi IV DPR RI, Paolus Hadi.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Paolus Hadi, hadir sebagai pemateri utama dalam seminar bertema “mari menjaga tanah air, serta hutan kita. Jangan sampai warisi anak cucu dengan air mata, warisilah dengan mata air dan tanah serta hutan” yang diselenggarakan oleh Komisi Keadilan, Perdamaian (KKP) Pastoral Migran dan Perantau (PMP) Keuskupan Sanggau.

Acara yang berlangsung di Aula Santa Benedetta, Paroki SMBP Bunut, Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat pada Rabu, 22 Oktober 2025 ini, menjadi ajang diskusi penting mengenai isu lingkungan dan penguatan hak masyarakat adat terhadap hutan.

Dukungan DPR RI untuk Kolaborasi KKP PMP Paolus Hadi, yang merupakan mantan Bupati Sanggau dua periode, menyatakan antusiasmenya atas kolaborasi yang terjalin.

“Kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi saya selaku anggota DPR RI Komisi IV bersama dengan KKP PMP. Saya senang diajak berkolaborasi untuk penyelenggaraan seminar ini,” ungkap Paolus Hadi.

Ia menekankan bahwa inti dari seminar ini adalah mempersiapkan peserta untuk menjaga lingkungan hidup, khususnya bagi mereka yang telah memahami aspek legal.
 
“Inti dari seminar ini adalah bagaimana kita juga siap menjaga lingkungan hidup sebagai orang-orang yang memahami legal. Karena KKP PMP ini adalah kelompok yang kuat dengan penguasaan aturan-aturan kebijakan. Untuk itulah mereka perlu diajak diskusi di tambah pengetahuan nya juga tentang aturan main dari pemerintah,” tambahnya.

Fokus pada Hutan, Ekologi, dan Hak Masyarakat Adat

Sebagai anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, pangan, kelautan, kehutanan, dan lingkungan hidup, Paolus Hadi menyoroti pentingnya penjagaan hutan dan ekologi di dalamnya, termasuk penguatan masyarakat adat.

Ia mengakui adanya kegelisahan di tengah masyarakat adat, termasuk umat Katolik, terkait kebijakan yang ada.

“Saya sebagai anggota DPR RI mensuport bagaimana pemahaman soal kebijakan yang hari-hari ini ada yang membuat masyarakat adat gelisah, umat katolik ada didalamnya. Mampu atau tidak menguasai hak-hak mereka terhadap hutan,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menekankan perlunya menguatkan peran hutan sebagai upaya pelestarian yang diwariskan kepada anak cucu, sejalan dengan tema seminar yang mengajak untuk mewariskan “mata air dan tanah serta hutan,” bukan “air mata.”

Paolus Hadi bersama pemateri lainnya, yakni Pakar Hukum Adat Marina Rona dan Pemerhati Lingkungan Thadeus Yus, berbagi pengetahuan kepada peserta yang terdiri dari utusan paroki, aktivis, pengurus KKP PMP dan PSE Keuskupan Sanggau, serta pemerhati lingkungan hidup.

Quote