Ikuti Kami

Pastikan Stok Beras NTT, Ansy Utus Staf ke Bulog

Perhatikan ketersediaan pasokan beras sebagai konsumsi pangan utama masyarakat. 

Pastikan Stok Beras NTT, Ansy Utus Staf ke Bulog
Anggota DPR RI Dapil NTT II Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema). (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Dapil NTT II Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema), pada Sabtu (21/3), mengutus  dua stafnya yang hingga kini masih berada di NTT seusai reses untuk melakukan kunjungan ke Gudang Bulog NTT. Mereka diutus ke sana untuk meninjau ketersediaan beras dan memastikan beras aman untuk dikonsumsi.

Baca: Sebabkan Penumpukan Penumpang, Anies Dikecam

Ansy menyatakan, berbagai bentuk kesiagaan menghadapi wabah COVID-19 atau virus corona perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan memperhatikan ketersediaan pasokan beras sebagai konsumsi pangan utama masyarakat. 

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku belum bisa kembali ke NTT karena masih melakukan social distancing, yakni melakukan kerja dari rumah (Work from Home) sesuai instruksi Presiden Joko Widodo demi mencegah penularan virus COVID-19. 

"Sebelumnya, saya telah melakukan komunikasi melalui saluran telpon dengan Kepala Bulog NTT Taufan Akib. Saya menanyakan soal ketersediaan pangan, keamanan pangan untuk dikonsumsi dan proses distribusi ke daerah-daerah. Guna mengetahui kesiapan di lapangan, saya mengutus dua staf melihat langsung kondisi lapangan," papar Ansy. 

Dalam kunjungan langsung ke Gudang Bulog NTT itu, staf Ansy mencatat beberapa informasi penting. Pertama, stok beras di Gudang Bulog NTT saat ini sebanyak 1.900 ton. Dalam satu atau dua hari ke depan pasokan beras akan masuk lagi sebesar 4.000 ton dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Kedua, stok beras tersebut diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan warga NTT hingga enam bulan ke depan. 

"Ketiga, Bulog NTT juga memiliki ketersediaan beras untuk mengatasi stunting dengan jumlah pasokan sebesar 5.000 ton. Seperti kita ketahui, angka stunting atau kerdil di NTT terbilang tinggi, yaitu sebanyak 269.658 balita atau 43 persen dari 633.000 balita di NTT. Untuk menekan angka stunting dibutuhkan gizi yang cukup dan komoditi beras menjadi salah satu komponen penting," ujar Ansy. 

Setelah meninjau Gudang Bulog, kedua staf Ansy beranjak ke Pasar Inpres Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kupang untuk memastikan harga bahan-bahan kebutuhan pokok. Menurut para pedagang di Pasar Naikoten I, harga kebutuhan pokok hingga saat ini masih stabil meskipun merebaknya ancaman virus corona.

Misalnya, harga beras dengan merek Sari Pagi Sulsel dan Nona Kupang per kilogram berkisar antara Rp 9.500 - Rp 12.000. Harga minyak goreng per 2 liter Rp 30.000. Harga gula per kilogram antara Rp 17.000 - Rp 18.000. Sedangkan untuk daging per ekor Rp 50.000 dan telur ayam ras Rp 16.000 per kilogram. 

"Dengan informasi tersebut, NTT dapat dikatakan memiliki pasokan beras yang cukup untuk menghadapi kemungkinan kelangkaan pasokan akibat pandemi corona. Di sisi lain, harga bahan pangan pun dalam kondisi terkendali. Semoga informasi ini dapat membantu kita semua dalam menekan kepanikan ketersediaan pangan dan melonjaknya harga kebutuhan pokok," ujar Ansy.

Quote