Ikuti Kami

Prasetyo Nilai Anies Gagal Antisipasi Bencana Banjir 

Hasilnya, banjir melanda sebagian besar wilayah ibu kota, 1 Januari 2020.

Prasetyo Nilai Anies Gagal Antisipasi Bencana Banjir 
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal melakukan antisipasi penanganan bencana. 

Hasilnya, banjir melanda sebagian besar wilayah ibu kota, 1 Januari 2020.

Baca: Banjir Jakarta, Rano Ungkapkan Sulitnya Evakuasi Mak Nyak

Padahal, politisi PDI Perjuangan menganggap Pemprov DKI Jakarta memiliki sumber daya manusia dan alat berat yang cukup untuk menangani kejadian banjir, termasuk ratusan pompa air yang dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air DKI.

"Alat berat ada 200 unit, tetapi lihat saja sedimen sungai enggak pernah dikeruk 2 tahun terakhir. Pada main kemana? Coba cek Qlue, tracking kerja dimana dan berapa jam? Saya yakin agen seperti United Tractor dan Trakindo ada rekamannya," ujar Pras

Bukan itu saja, dia meminta Anies agar memeriksa identitas Pasukan Biru dan Pasukan Oranye atau Petugas Pengendali Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Pasalnya, orang-orang tersebut merupakan garda terdepan untuk membereskan lingkungan.

Menurutnya, Anies tidak bisa berdiam diri dan harus segera mengambil tindakan agar banjir susulan tidak terjadi lagi.

"Alat berat dan truk turunkan saja semua, langsung keruk sungainya. Saya yakin Menteri PUPR [Basuki Hadimuljono] setuju," ucapnya.

Baca: Tina: Class Action Soal Banjir, Hentakan Untuk Pemprov!

Berdasarkan data Pemprov DKI, banjir yang terjadi di awal tahun merendam 38 kecamatan dan 158 kelurahan. Banjir juga mengakibatkan setidaknya 26 orang meninggal dunia dan 31.323 orang menjadi pengungsi. 

Tercatat ada 478 pompa air yang tersebar di 176 titik di Jakarta. Sementara itu, 122 unit pompa mobile juga disiagakan di lima wilayah Jakarta.

Quote