Ikuti Kami

Rahmad Puji Gercep Pemerintah Sulap Wisma Haji Jadi RS Covid

“Ini kan bukti nyata, pemerintah bekerja serius dan bertindak  all out menangani saudara-saudara kita yang sakit".

Rahmad Puji Gercep Pemerintah Sulap Wisma Haji Jadi RS Covid
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengapresiasi gerak cepat pemerintah, ‘menyulap’  Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, menjadi rumah sakit darurat penanganan pasien Covid-19 yang mulai beroperasi sejak Sabtu (10/7). 

Baca: Jebol Gawang Covid, Hasto Contohkan Perjuangan Lionel Messi
 
“Ini kan bukti nyata, pemerintah bekerja serius dan bertindak  all out menangani saudara-saudara kita yang sakit.  Bayangkan, hanya dalam lima hari, Asrama Haji tersebut bisa dibuat berubah fungsi menjadi rumah sakit penanganan Covid-19. Bukan untuk tempat isolasi mandiri lho,” kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/7)

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, secara khusus komisi IX DPR RI juga menyampaikan penghargaan kepada jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kesehatan yang telah memfasilitasi segala fasilitas kesehatan penanganan Covid-19 di Wisma Haji tersebut.

“Sekita sepuluh hari yang lalu, presiden Jokowi memanggil pak Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR),  Budi Gunadi (Menkes) dan Ahok ( Komut Pertamina). Ternyata ketiga orang ‘nekad’ ini  berhasil membuat  RS Pertamina Cabang Asrama  Haji. Kita apresiasi,” katanya.

Menambahkan keterangannya, legislator asala Boyolali, Jawa Tengah ini mengatakan, disisi lain, segala upaya dan kerja keras pemerintah mengatasi lonjakan kasus Covid-19 akan menjadi percuma jika masyarakat masih abai dengan protokol kesehatan.

“Ini menjadi catatan kita bersama. Berapapun rumah sakit yang disiapkan negara, jumlahnya tidak akan pernah cukup untuk membendung lonjakan kasus Covid-19, jika masih banyak masyarakay yang  mengabaikan terhadap protokol kesehatan. Negara sudah pontang-panting tapi kalau kita tidak taat aturan, ya percuma,’’ katanya.

Menurut Rahmad, Covid-19 bisa dikendalikan jika semua pihak bekerja sama serta mulai menggelorakan semangat bergotong-royong terutama dimasa PPM Darurat. 

“Pemerintah tidak akan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada warganya jika masih banyak yang abai prokes, mobilitas masih tinggi. Sesama warga juga bisa saling mengingatkan untuk tetap mematuhi prokes,’’ katanya.

Menyusul alih fungsi Wisma Haji, Rahmad berharap pemerintah didaerah-daerah juga melakukan hal yang sama, membuat rumah sakit penanganan Covid-19 dengan cara memanfaatkan gedung dan sarana pemda. 

“Untuk memperbanyak rumah sakit penanganan Covid-19 di daerah, pemerintah pusat harus melakukan pendampingan mengingat keuangan daerah terbatas,” kata Rahmad.

Seperti diketahui, Asrama Haji yang  yang sudah berubah fungsi jadi rumah sakit darurat Covid-19 , mulai beroperasi, Sabtu  (10/7).  Di rumah sakit yang berlokasi di Pondok Gede, Jakarta Timur ini tersedia 910 tempat tidur isolasi, termasuk 36 high care unit (HCU). Kemudian, lebih dari 370 tempat tidur untuk tenaga kesehatan.

Baca: Puan Sambut Baik Uji Klinik Obat Covid, Termasuk Ivermectin

Selain di Asrama Haji Pondok Gede, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah tempat untuk isolasi lainnya yaitu di Rumah Susun Nagrak sebanyak 2.273 tempat tidur dan di Rumah Susun Pasar Rumput sebanyak 5.952 tempat tidur.

Kapasitas  Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sebanyak 1.200 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus corona yang telah menembus angka 30.000 yang terkonfirmasi positif.

Quote