Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, memberikan apresiasi tinggi atas pertunjukan budaya berselimut mistik dan filosofi menggema dari Gedung Bale Jaya Dewata. Sendragentala Gemelegar Manglayange Memolo Sang Cipta Rasa, bukan sekadar helatan seni, tetapi semacam ritual kolektif yang menghidupkan kembali roh kebudayaan Cirebon: harmonis, dalam, dan penuh makna.
Menurutnya, pertunjukan ini bukan sekadar seni pertunjukan, melainkan simbol kebangkitan identitas budaya lokal dan kekuatan spiritual Cirebon yang patut dijadikan kekuatan lunak bangsa.
“Sendragentala bukan hanya pertunjukan tari dan musik, tapi bahasa spiritual masyarakat Cirebon yang selama ini terpendam. Kekuatan budaya seperti ini bisa jadi senjata lunak (soft power) bangsa di tengah gempuran globalisasi,” ujar Rektor Universitas UMMI Bogor ini usai menyaksikan latihan di Bale Jaya Dewata, Sabtu (5/7).
Lebih dari sekadar tarian atau lantunan gamelan, Sendragentala hadir sebagai upacara seni yang menyulam unsur gerak, kidung, dan teatrikal spiritual menjadi satu kesatuan narasi kosmik.
Ia tidak hanya menuturkan sejarah, tapi membisikkan pesan tentang harmoni semesta, kekuatan jiwa, serta peran kearifan lokal dalam merangkai masa depan bangsa.
Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 itu juga mendorong agar pertunjukan semacam ini masuk dalam kalender tetap pariwisata nasional.
“Kalau bukan kita yang menjaganya, siapa lagi? Warisan ini bisa hilang kalau hanya jadi tontonan musiman,” tambahnya.
Menurutnya, Sendragentala bukan hanya pertunjukan; ia adalah nyala api kebudayaan yang menjaga identitas Cirebon tetap bernyawa, di tengah arus zaman yang semakin deras dan tanpa arah. Ia menegaskan pentingnya dukungan pemerintah agar pertunjukan seperti ini berkelanjutan dan masuk dalam kalender pariwisata nasional.
Sutradara sekaligus penulis naskah, Andrian Raharjo, menyampaikan terima kasih atas dukungan Rokhmin Dahuri.
“Support dari tokoh nasional seperti beliau memberi semangat dan harapan besar bagi para seniman Cirebon,” ujarnya.
Andrian Raharjo mengungkapkan bahwa kolaborasi lintas maestro seni dari berbagai penjuru Cirebon menjadi penopang utama pertunjukan ini. “Kami tidak sekadar menampilkan seni, tapi membangkitkan rasa,” ujarnya penuh keyakinan.