Ikuti Kami

Saat Lasarus Bujuk Jokowi Beli Jaket Tenun Ikat Dayak

"Saya bilang ke Pak Presiden. Pak Presiden, mohon tolonglah pakai ini. Jaket ini bagus, boleh dipakai”.

Saat Lasarus Bujuk Jokowi Beli Jaket Tenun Ikat Dayak
Jaket bomber khas Dayak dari tenun ikat yang dipakai Jokowi, ditenun oleh Mapung, dari Desa Umin Jaya Kecamatan Dedai. Proses tenun menjadi kain utuh, masih menggunakan cara tradisional, yakni ditenun menggunakan tangan.

Sintang, Gesuri.id - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus bercerita, saat dirinya ikut membujuk Presiden Jokowi agar membeli jaket tenun ikat Dayak, produk khas Sintang.

Baca: 248 Kecelakaan Transjakarta, Ada Ancaman ke Sopir 

“Awalnya, Pak Pratik bisikin saya. Pak Lasarus, coba bujuk Pak Jokowi agar pakai jaket bomber tenun ikat. Lalu saya bilang ke Pak Presiden. Pak Presiden, mohon tolonglah pakai ini. Jaket ini bagus, boleh dipakai,” cerita politisi asal Paoh Desa Kecamatan Kayan Hilir saat dirinya membujuk Presiden, Jumat (10/12).

Setelah itu, Lasarus dan sejumlah menteri yang mendampingi Jokowi bersama-sama membujuk Presiden agar memakai jaket bomber khas Dayak dengan motif manok (ayam) tersebut.

“Akhirnya, kami semua keroyokan. Semua membujuk Pak Presiden agar memakai jaket itu. Saat itu, ada saya, Pak Budi Karya (Menhub), Pak Pratikno dan Pak Basuki (Menteri PUPR). Kami tektok-tektokan, cukup lama membujuknya. Beliau mutar-mutar keliling stand dulu. Tidak langsung mau memakainya. Setelah itu, barulah beliau setuju buka jaketnya. Kemudian ganti dengan jaket bomber khas Dayak yang dijual di stand itu,” ungkap Lasarus.

Baca: Tiga Direksi Transjakarta Ini Harus Segera Dicopot

Jaket bomber khas Dayak dari tenun ikat yang dipakai Jokowi, ditenun oleh Mapung, dari Desa Umin Jaya Kecamatan Dedai. Proses tenun menjadi kain utuh, masih menggunakan cara tradisional, yakni ditenun menggunakan tangan.

“Umin itu itu kampung ibu saya. Ibu saya lahir dan besar di situ. Setelah itu berkeluarga ke Paoh Desa, Kecamatan Kayan Hilir,” ujarnya.

“Bapak saya, keturunan orang Umin juga. Bibi-bibi saya banyak di Umin Jaya dan bikin tenun ikat. Mereka bersama-sama dengan Ibu Mapong, dibina oleh Yayasan Kobus,” pungkasnya. Dilansir dari kumparancom.

Quote