Ikuti Kami

Sri Untari : Kepala Daerah harus Harmonis dengan Alam

Sri Untari Bisowarno mengingatkan para kepala daerah untuk memiliki pola pikir atau mindset yang harmonis dengan alam.

Sri Untari : Kepala Daerah harus Harmonis dengan Alam
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur (Jatim) Sri Untari Bisowarno.

Surabaya, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur (Jatim) Sri Untari Bisowarno mengingatkan para kepala daerah untuk memiliki pola pikir atau mindset yang harmonis dengan alam.

Sehingga dalam mengembangkan kebijakan pembangunan, kebijakan tata ruang, kebijakan desain bangunan dan lainnya, benar-benar mempertimbangkan keseimbangan alam.

“Mindset para kepala daerah kita harus harmonis dengan alam. Untuk bisa harmoni dengan alam, manusia kan sebenarnya tinggal menata ruang saja, jadi jangan dihabiskan untuk perumahan, untuk pabrik, tapi juga perlu ditata untuk ruang terbuka hijaunya didalam rencana tata ruang wilayah,” ujar Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini, baru-baru ini. 

Baca: Bintang Tegaskan Anak-anak Investasi Penting Negara

Selain memperbanyak ruang terbuka hijau, Untari juga meminta kepala daerah untuk memperbanyak resapan air. Kemudian merawat gunung dengan cara melakukan penanaman kembali atau reboisasi, maupun upaya lain untuk menjaga keseimbangan alam.

"Jalur air jangan dipersempit, kemudian kalau ada orang mau membangun rumah terlalu mepet dengan sungai jangan dikasih izin. Jadi jangan asal kasih izin saja tanpa dipantau, karena nanti yang rugi ya mereka sendiri,” kata anggota Komisi E DPRD Jatim ini.

“Taatilah dengan peraturan yang sudah dibuat sendiri untuk selalu memperhatikan bagaimana udara, air, tanah ini diberi tempat. Kalau tidak diberi tempat nanti mereka cari jalan sendiri justru bahaya, bisa menjadi bencana,” sambungnya.

Tak hanya sekadar membuat kebijakan, Untari menegaskan pada para kepala daerah agar menaati dan menegakkan aturan tersebut.

“Jadi pemerintah daerah musti menegakkan Perda tentang tata ruang wilayah itu, jangan hanya dibuat, tapi juga ditegakkan,” tandasnya.

Selain itu, Untari juga meminta agar di masing-masing desa memiliki Taruna Tanggap Bencana (Tagana) dengan memberdayakan pemuda desa untuk membantu penanggulangan bencana di daerah masing-masing.

Kemudian yang tak kalah penting adalah melengkapi peralatan penanggulangan bencana di tiap daerah, khususnya alat deteksi dini bencana.

Untari juga mengingatkan masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dan menyadari akan pentingnya kemampuan kesiapsiagaan bencana. Mengingat dalam penanggulangan bencana diperlukan sinergi antar pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, swasta, dan masyarakat luas.

Baca: Kariyasa Turut Tanam Mangrove, Jaga Lestarinya Kedonganan

“Indonesia ini berada pada ring of fire, dan nenek moyang kita zaman dahulu itu sudah paham itu, mereka kalau bikin rumah itu klenengan (separuh tembok separuh gedek/bambu, red) karena itu lentur, tahan gempa. Artinya bagaimana masyarakat diajak untuk membuat rumah yang memiliki ketahanan gempa misalnya,” kata Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini.

Sementara itu, di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sendiri telah memiliki Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) yang telah terlatih dan siap dikirimkan ke berbagai daerah untuk membantu daerah yang mengalami bencana.

“Kita sudah siapkan Baguna yang telah terlatih, bagaimana dalam menangani bencana di air, di darat, longsor, kebakaran dan sebagainya. Bahkan sekarang Baguna ini keliling untuk mengirimkan bantuan ke berbagai daerah yang terdampak bencana,” katanya.

Quote