Ikuti Kami

Tama Singgung Proyek Reklamasi Pelabuhan Benoa

Reklamasi pelabuhan Benoa oleh Pelindo dilakukan tanpa sosialisasi. 

Tama Singgung Proyek Reklamasi Pelabuhan Benoa
Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya.

Denpasar, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya juga sempat menyinggung proyek reklamasi oleh Pelindo dilakukan tanpa sosialisasi. 

Politisi PDI Perjuangan  ini menunjukkan pula desain pelabuhan Benoa setelah dilakukan reklamasi laut dan Tahura.

Baca: Kota Tua Luput, Gembong: Reklamasi Tak Pengaruhi Penilaian

Tama menyebut akan ada bangunan super mewah, dermaga cruise, hotel, convention hall, dan penunjang lainnya yang nanti dibangun di sana. 

“Pertanyaannya, apa yang akan didapat rakyat Bali untuk penambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah, red)? Ataukah kita menjadi penonton di tanah Bali sendiri seperti menonton lalu lalang pesawat udara sementara Bali tidak dapat apa,” katanya di Denpasar, Jumat (17/8).

Sebelum proyek ini terealisasi, Tama menegaskan harus ada kepastian mengenai kontribusinya nanti untuk Bali. Demikian juga dalam proyek perluasan bandara internasional I Gusti Ngurah Rai.

Pasalnya, dampak lingkungan yang ditimbulkan dari proyek itu sangat luar biasa. 

“Ada sampah, limbah, dan resiko mengerikan karena terus disedotnya pasir di alur laut Tanjung Benoa, itu desa bisa amblas. Buktinya Pulau Pudut sudah habis 10 hektar, siapa yang akan bertanggung jawab. Ini juga belum pernah ada sosialisasi,” cecar politisi asal Tanjung Benoa, Badung ini.

Baca: Kenaikan NJOP, Pemprov DKI Jakarta Semakin Persulit Warga

Menurut Tama, pemerintah daerah harus berupaya secara maksimal untuk memperjuangkan kontribusi dari Pelabuhan Benoa untuk Bali. 

“Paling tidak ada MoU dengan pusat tentang kontribusi itu, termasuk bandara Ngurah Rai,” tandasnya.

Quote