Ikuti Kami

Terima Penghargaan Lemhanas, Puan Bicara Budaya & Pancasila

Pancasila sebagai landasan bangsa untuk menghargai jati diri dan nilai luhur budayanya.

Terima Penghargaan Lemhanas, Puan Bicara Budaya & Pancasila
Gubernur Lemhanas Agus Widjojo menyematkan pin tanda alumni kehormatan dari Lemhanas ke Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani. Foto: merdeka.com.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menyinggung soal pentingnya Pancasila sebagai landasan bangsa untuk menghargai jati diri dan nilai luhur budayanya.

Hal tersebut dia sampaikan saat dalam orasi ilmiah yang bertajuk 'Peran Kebudataan di Era Disrupsi untuk Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya' di Aula Gadjah Mada Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9). 

Baca: Berikut 10 Fakta Menarik Pancasila

Puan mengatakan, Indonesia yang terdiri dari banyak budaya, suku, dan agama bisa mengintegrasikan keberagamannya karena memiliki Pancasila.

"Karena Indonesia memiliki konsepsi nilai luhur bersama yang menjadi jati diri bangsa, intisari bangsa Indonesia, yaitu Pancasila," ujar Puan.

Puan menyampaikan optimismenya jika budaya Indonesia akan menjadi tuan di negeri sendiri, asal mampu menghormati nilai luhur budaya bangsa, memahami akar kepribadian bangsa, serta sebagai bangsa yamg ramah, toleran, religius dan gotong royong.

Berkepribadian dalam budaya, kata Puan, tidak lantas menjadikan bangsa Indonesia menjadi anti terhadap budaya asing. Namun, bukan lantas menghilangkan identitas diri sebagai bangsa yang berbudaya.

"Kita tidak dapat mengisolasi diri dari pengaruh budaya asing. Akan tetapi kepribadian bangsa yang kuat, maka budaya asing dapat disaring dan dilarutkan ke dalam budaya nasional," kata Puan.

Keprinadian nasioanl, kata Puan, juga tidak lantas menghilangkan indentitas daerah. Karena kebudayaan di Indonesia memiliki satu benang merah yang sama, yaitu budaya ketuhanan, budaya beramal, budaya kebersamaan, budaya musyawarah, budaya berbagi, yang dapat diperas menjadi satu, yakni gotong royong.

Oleh karena itu, Puan menegaskan bahwa Pancasila yang menjadi pemersatu beragam suku, budaya, bahasa, dan agama di Indonesia. Puan juga bicara soal ancaman dari perilaku intoleran.

Image result for keragaman budaya bangsa

"Kini kita berhadapan dengan ancaman ya g berasal dari perilaku intoleran dan politik identitas yang sektarian, yang menentang penghormatan pada lambang negara, keinsafan akan Pancasila sebagai dasar hidup bangsa serta apresiasi terhadap keanekaragaman budaya bangsa," paparnya.

Menurut Puan, hal itu menjadi ancaman serius bagi eksistensi persatuan di Indonesia. Puan mengatakan Pancasila dan keislaman di Indonesia juga dipertentangkan.

"Akhir-akhir ini juga, Pancasila dan keislaman seperti dipertentangkan. Padahal Pancasila yang di dalamnya mengandung unsur-unsur keislaman dan kebangsaan adalah laksana dua rel kereta api yang jika keduanya berdampingan dengan kokoh, akan dapat mengantarkan NKRI dengan segenap rakyatnya yang majemuk," ucap Puan.

"Baik dari aspek suku, agama, ras, etnis, dan antargolongan sampai pada tujuannya, yaitu suatu tatanan masyarakat adil dan makmur, serta bahagia lahir batin melalui pembangunan spiritual dan material secara seimbang," sambungnya.

Baca: Negara Pancasila, Formula Negara Berkebutuhan

Lebih lanjut, Puan mengatakan jalan kebudayaan perlu diambil untuk mengatasi ancama besar tersebut. Menurutnya, interakasi antarbudaya perlu dibangun untuk menghapus berbagai prasangka.

"Untuk mengatasi ancaman besar itu, kita perlu ambil jalan kebudayaan. Kita perlu memperkuat interaksi antarbudaya di Indonesia, untuk menghapus eksklusifisme dari berbagai prasangka antarkelompok budaya," pungkasnya.

Quote