Ikuti Kami

Tsunami Banten, Puan Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Puan Maharani mengimbau agar masyarakat tetap tenang, namun terus waspada dan untuk sementara menghindar dari area-area pantai. 

Tsunami Banten, Puan Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengimbau agar masyarakat tetap tenang, namun terus waspada dan untuk sementara menghindar dari area-area pantai. 

Selain itu, agar memantau perkembangan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) dan pihak terkait yang berwenang terkait dengan musibah tsunami dan gelombang tinggi di Banten, Lampung dan sekitarnya. 

Baca: Elektabilitas Jokowi-Kiai Ma'ruf di Banten Menggembirakan

"Kepada seluruh masyarakat, mari kita bersama memanjatkan doa kepada Allah SWT agar para korban musibah beserta keluarganya diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini serta kita semua dijauhkan dari berbagai mara bahaya," kata Puan di Jakarta, Minggu (23/12).

Secara khusus Puan menyampaikan belasungkawa atas terjadinya bencana tsunami Selat Sunda dan berdampak pada beberapa daerah di sekitarnya.

"Saya turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah tsunami dan gelombang tinggi di pantai Barat Provinsi Banten. Semoga seluruh keluarga dan masyarakat yang terdampak bencana senantiasa diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini," kata Puan.

Saat ini pemerintah, baik pusat maupun daerah telah menerjunkan tim terpadu yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, Tagana Kemensos, Kemenkes, dan lainnya untuk mengambil langkah cepat penyelamatan, penanganan dan evakuasi korban secara efektif.

Baca: Erick Thohir Sampaikan Duka atas Tsunami Banten

Tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga pukul 13.00 WIB, Minggu, sudah menelan 168 korban jiwa.

Selain itu, ada 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 unit rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung rusak, dan 350 perahu rusak serta puluhan kendaraan roda dua dan roda empat rusak.

Tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Tsunami diduga terjadi akibat longsoran bawah laut yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Quote