Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Cirebon, Umar S Klau soroti dugaan air sumur warga tercemar limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kopiluhur.
Umar menegaskan, persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena menyangkut kesehatan dan keselamatan warga.
Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
"Pemerintah Kota Cirebon melalui dinas terkait harus segera mengambil langkah konkrit terkait persoalan yang dialami oleh masyarakat di Argasunya. Pemkot Cirebon dan dinas teknis juga harus segera mensosialisasikan hasil laboratorium sampling yg diteliti. Agar jelas langkah tindak lanjutnya. Warga membutuhkan perlindungan yang nyata," kata Umar kepada Radacirebon.com, Jumat (8/8)
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pencemaran air diduga akibat dari TPA Kopiluhur sudah masuk kualifikasi persoalan serius.
Bahkan, menimbulkan krisis di berbagai bidang baik sosial ekonomi maupun kesehatan.
"Maka, Dalam perspektif managemen krisis, top leader dalam hal ini walikota harus turun tangan menyelesaikan masalah ini secara permanen. Air sumur yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari sangat vital. Kalau sudah tercemar, itu berarti ancaman bagi kesehatan. Pemkot harus bergerak cepat, tidak cukup hanya sekadar memantau," katanya.
Baca: Ganjar Nilai Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Harus Dikaji
Umar menekankan bahwa masalah limbah dan pencemaran lingkungan harus menjadi prioritas dalam perencanaan dan pengelolaan TPA Kopiluhur.
"Kalau memang hasil uji menunjukkan pencemaran berasal dari TPA Kopiluhur, maka harus ada evaluasi total, termasuk perbaikan sistem pengelolaan sampahnya. Jangan sampai masalah ini terus berulang,” ucapnya.
Menurut Umar, menyikapi masalah TPA Kopi luhur jangan sporadis, harus sistemik agar terukur.