Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike memandang penanganan banjir di ibu kota belum berdampak secara maksimal.
Ia meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI untuk memprioritaskan Normalisasi Sungai Ciliwung sebagai upaya pengendalian banjir.
Baca: Ganjar Dorong Delapan Parpol di DPR RI Duduk Bersama
Menurut Yuke, penyelesaian normalisasi Sungai Ciliwung tak dapat ditugaskan secara parsial. Dalam Perubahan APBD 2025, utamakan pembebasan lahan yang di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
"Secara anggaran mau difokuskan di Kali Ciliwung dulu, untuk normalisasi pembebasan dan lain-lain," ujar Yuke dalam keterangannya, Rabu (9/7).
Berdasarkan Rancangan Perubahan KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2025, Dinas SDA mengajukan anggaran sebesar Rp 158 miliar untuk pengadaan tanah normalisasi Sungai Ciliwung di Kelurahan Pengadegan, Cililitan, dan Cawang.
Anggaran tersebut untuk mendukung pelaksanaan pembangunan sistem polder dan prasarana di Sungai Apuran.
Menurut Yuke, diperlukan juga penataan 13 Sungai Jakarta agar lebih siaga dalam menghadapi banjir kiriman.
Baca: Ganjar Pranowo Ajak Kepala Daerah Praktek Pancasila
"Kita tahu, secara anggaran terbatas. Memang harus step by step dengan pertimbangan yang diprioritaskan penanganan banjir atau normalisasi di Ciliwung dulu," ucap Yuke.
Selain itu, Yuke mengingatkan, agar Dinas SDA juga memperhatikan sungai-sungai yang rawan terjadi banjir di sejumlah wilayah. Di antaranya, Sungai Mampang di Jakarta Selatan dan Sungai Krukut di Jakarta Barat.
"Jadi harus banyak dibuatkan parkir-parkir air lagi. Seperti, embung atau waduk. Di luar saluran-saluran mikro yang termasuk turap-turap yang banyak jebol," tuturnya.