Ikuti Kami

Agustina Targetkan Keterwakilan Perempuan Capai 30 Persen

PDI Perjuangan mulai gencar mempersiapkan pembekalan untuk menjaring kader perempuan yang potensial didorong berkiprah politik di 2024.

Agustina Targetkan Keterwakilan Perempuan Capai 30 Persen
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Agustina Wiludjeng Pramestuti.

Sragen, Gesuru.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah menargetkan angka keterwakilan legislator perempuan yang terpilih di Pemilu 2024 bisa mencapai 30 persen.

Guna mewujudkan target itu, PDI Perjuangan mulai gencar mempersiapkan pembekalan untuk menjaring kader perempuan yang potensial didorong berkiprah politik di 2024.

“Target kita di 2024, caleg perempuan dari PDI Perjuangan yang jadi (terpilih) di semua kabupaten kota harus bisa memenuhi 30 %. Makanya kita lagi semangat on fire ini,” papar Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Agustina Wiludjeng Pramestuti, di sela memberi materi pada pendidikan politik pembekalan kader PUAN Indonesia di Sragen, Minggu (24/10).

Baca: Andreas Apresiasi Semangat Kaum Ibu di Masa Pandemi

Anggota DPR RI itu mengungkapkan untuk mengejar target itu, DPD memang tengah gencar mempersiapkan kader perempuan di semua daerah.

Mereka dibekali dengan pendidikan politik dengan harapan bisa dijaring dalam proses Pemilu.

Menurutnya keterwakilan perempuan menjadi penting dalam politik apalagi sistem pencalegan sudah memberi satu tempat untuk perempuan dari setiap 3 nomor caleg yang dipasang.

DPD Jateng berharap tak hanya sebatas pelengkap kuota, ke depan kader atau caleg perempuan juga diharapkan bisa lebih berani dan menang.

“Berani kalau dicalonkan dan harus menang. Kalau dilantik, mereka harus menjadi perempuan yang jadi bagian pengambil keputusan DPR,” urainya.

Ia tak menampik selama ini, kuota 30 persen kursi DPR untuk perempuan memang belum bisa terpenuhi. Faktor pemicunya biasanya caleg perempuan banyak yang kurang siap.

Kurangnya keberanian dan kultur yang masih kurang berpihak pada perempuan, juga turut andil membuat Caleg perempuan terkadang tak bisa bergerak seleluasa laki-laki.

Baca: Perempuan Dalam Politik Harus Upgrade Diri Agar Progresif

“Caleg perempuan kadang tidak seberuntung laki-laki dengan kondisi kultur yang ada. Perempuan tidak bisa kampanye di atas jam 10 malam karena dianggap tidak patut. Sementara laki-laki bisa sampai subuh,” ujarnya.

Padahal menurutnya kalau sudah ditetapkan jadi caleg, mestinya caleg perempuan dan laki-laki dalam posisi yang sama.

“Ada hambatan tersendiri. Nah itu yang harus dipompa, mereka ketika diberi kesempatan yang sama, saya yakin caleg perempuan bisa kok. Contohnya di Dapil Jateng VI dari 6 Caleg PDI Perjuangan yang jadi, 3 di antaranya perempuan,” tandasnya.

Quote