Ikuti Kami

Bambang Pacul: Hasil Survei Litbang Kompas Berbumbu Politik 

Hasil survey Litbang Kompas telah diberi bumbu politik untuk menciptakan persepsi tertentu.

Bambang Pacul: Hasil Survei Litbang Kompas Berbumbu Politik 
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah (Jateng) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, Bambang Wuryanto.

Semarang, Gesuri.id - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah (Jateng) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, Bambang Wuryanto menanggapi hasil survey Litbang Kompas yang menunjukkan pasangan 01 turun menjadi 49,2 persen. Menurutnya, hasil survey Litbang Kompas telah diberi bumbu politik untuk menciptakan persepsi tertentu.

"Survey adalah sebuah riset akademis. Tapi kemudian dibumbui dengan bumbu-bumbu politik, sehingga dipersepsikan. Sudah diolah," katanya, Kamis (21/3).

Baca: Litbang Kompas: Elektabilitas PDI Perjuangan Tetap Tertinggi

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul tersebut mengatakan, bila dicermati dalam hasil survey tersebut ada ekstrapolasi elektabilitas di angka 57-61 persen. Dia menganggap itu adalah survey yang diolah. Lantas dipersepsikan kepada publik agar mengira Jokowi-Ma’ruf Amin akan kalah.

"Sangat berbeda. Itu olahan survey, riset diolah agar terdapat bahasa politik, agar semangat pendukung Jokowi mentalnya jatuh dan pendukungnya surut, ungkap Bambang Pacul yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng.

Sebelumnya, survey Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. Jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit menjadi 11,8 persen.

Bambang mencontohkan hasil survey yang menunjukkan di Jateng dan Yogyakarta, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 61,6 persen tidaklah sesuai kenyataan di lapangan.

Sebab, dari survey internal partai yang dilakukan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin di Jateng justru naik terus. Dalam survey internal 10 hari lalu, elektabilitas pasangan 01 mencapai 68,8 persen. Hasil survey termutakhir bahkan naik di angka 72 persen.

"Itu 100 persen salah, mengolah angkanya salah. Jateng justru naik terus, secara periode tidak pernah turun," ujarnya.

Ia juga mempertanyakan akurasi survey Litbang Kompas. Sebab, pada Pilgub Jateng lalu, pasangan Ganjar-Yasin disebutkan akan meraih suara 79 persen. Faktanya, suara yang diraih 57 persen.

"Bagaimanapun sebuah survey tak bisa dipercaya penuh. Tidak boleh berpegang mati pada survey. Survey hanya alat kita agar bekerja lebih baik lagi," kata politisi asal Sukoharjo tersebut.

Baca: Survei Kompas: PDI Perjuangan Pemenang Pemilu 2019

Lebih lanjut Bambang Pacul menuturkan, menjelang waktu pencoblosan pihaknya terus melakukan upaya pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Jateng. PDI Perjuangan, lanjutnya, masih mengandalkan pergerakan dari para caleg.

Selain itu, ada 48 kelompok relawan di Jateng yang telah didaftarkan. "Pak Jokowi punya relawan yang terus bergerak. Sedangkan partai punya pasukan reguler dan non reguler. Semua terus bergerak," tandasnya.

Quote