Jakarta, Gesuri.id - Siapa tak kenal ondel-ondel? Ciri khas budaya daerah Bangsa ini yang tak lekang dimakan waktu. Meski di era teknologi digital saat ini, namun ondel-ondel kerap kali masih mewarnai jalan-jalan di ibukota Jakarta.
Baca: Iis Sugianto Ajak Masyarakat Tidak Golput dan Lawan Hoax
Musik khas gambang kromong betawi yang mengiringi tarian boneka besar setinggi 2,5 meter itu masih tetap terdengar keluar masuk kampung, jalan bahkan gang-gang di pemukiman padat di ibukota Jakarta ini.
Meski demikian semua itu tetap membawa keceriaan dan tentunya wujudnyata pelestarian warisan leluhur bangsa. Hal itulah yang dirasakan Politisi Banteng yang juga Calon Anggota Legislatif DPR RI PDI Perjuangan dapil DKI 3, Iis Sugianto.
Kepada Gesuri, Bunda Iis begitu sapaannya, tak hanya merasakan semaraknya keikutsertaan ondel-ondel dalam acara blusukannya 'door to door' menyapa warganya, baru-baru ini. Akan tetapi, Caleg cantik penyanyi senior itupun merasakan kebanggaannya dengan kehadiran warisan nenek moyang yang terbuat dari anyaman bambu itu.
"Aku tadi bangga bisa blusukan bareng ondel-ondel... lucunya terkadang si ondel-ondel tidak masuk badannya ke gang-gang," ungkap Caleg dengan nomor urut 6 itu kepada Gesuri.
Menurut Iis, setiap Caleg wajib terjun langsung menemui warga di daerah pemilihannya. Iis mencontohkan dimana ia sebelum blusukan selalu mendahului pagi harinya dengan senam bersama para ibu.
Setelah itu, Iis melanjutkan menemui warga agar tahu bagaimana kondisi mereka, seperti kesehatannya, kesejahteraan dan pendidikan anak-anak mereka. Namun tak hanya sampai situ, Iis pun mengungkapkan begitu indahnya apabila blusukan menyapa warga sambil melestarikan budaya daerah, seperti saat dirinya blusukan sambil ditemani ondel-ondel.
"Saya patut melindungi membela kepentingan warga di dapil saya, termasuk mengangkat kebudayaan Betawi, kebudayaan asli warga di dapil saya," Iis mengutarakan dengan bangganya.
Jokowi Minta Jaga Peradaban dan Budaya
Sebelumnya seperti diberitakan Gesuri, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk teguh menjaga peradaban dan budaya bangsa ditengah lalu lintas budaya lain.
"Menghadapi kompleksitas lalu lintas budaya, kita harus teguh menjaga peradaban kita sendiri, sekaligus keterbukaan juga untuk berinteraksi," kata Jokowi dalam sambutannya dalam acara penyerahan Strategi Kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden, seluruh bangsa di dunia semakin lama akan semakin sering berinteraksi dengan bangsa lain. Perkembangan teknologi telah memungkinkan seseorang berpindah dengan cepat.
Baca: Iis Sugianto Yakin UMKM Rakyat Sanggup Kuasai Pasar Startup
Begitu juga dengan kemajuan perkembangan komunikasi yang dapat mendiseminasi informasi baik teks, gambar, maupun audio visual secara cepat.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, budayawan dan masyarakat juga barus membangun kesungguhan bertoleransi dan berbagi agar interaksi budaya tidak hanya didominasi persaingan.
Presiden mengarahkan agar orientasi kebudayaan jangan keluar dari etos keseharian bangsa Indonesia.
