Ikuti Kami

DPP PDI Perjuangan Panggil 8 Pasang Bakal Cabup-Cawabup 

Tidak semua yang mendaftar di DPC maupun DPD diundang.

DPP PDI Perjuangan Panggil 8 Pasang Bakal Cabup-Cawabup 
Ilustrasi. Gedung DPP PDI Perjuangan Jl Diponegoro Jakarta Pusat.

Semarang, Gesuri.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Kusriyanto mengatakan delapan pasang calon bupati dan wakil bupati diundang ke DPP untuk diwawancara.  

Menurutnya tidak semua yang mendaftar di DPC maupun DPD diundang. Rencananya, lanjutnya, DPP akan mengumumkan rekomendasi delapan calon kepala daerah ini Minggu (23/2). Di antaranya Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sragen, Kota Semarang, Grobogan, Pemalang serta Demak. 

“Delapan calon sudah dipanggil DPP PDI Perjuangan untuk wawancara. Rata-rata incumbent. Tahap ini yang harus dilalui sebelum mendapatkan rekomendasi,” kata Bambang Kusriyanto di Semarang, Senin (17/2).

Delapan pasangan bakal calon tersebut, yaitu Joko Sutopo-Sriyono (Wonogiri), Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto (Sragen), Sri Mulyani-Aris Prabowo (Klaten), dan Mohammad Said Hidayat-Wahyu Irawan (Boyolali).

Kemudian Agus Sukoco-Eko Priyono (Pemalang), Sri Sumarni-Bambang Pujiyanto (Grobogan), Esti'anah-Joko Sutanto (Demak) dan Hendrar Prihadi-Hevearita G Rahayu (Kota Semarang). Sebelumnya, bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta Achmad Purnomo-Teguh Prakosa serta Gibran Rakabuming Raka sudah lebih dulu dipanggil DPP PDIP.

Bambang menambahkan, yang sudah dipanggil DPP PDI Perjuangan itu sudah melalui berbagai tahap. Mulai dari penyaringan, survei dan prestasi incumbent selama menjabat. 

“Mereka diundang untuk diminta wawancara termasuk komitmen. Karena mereka sudah menjalankan pemerintahan sesuai Trisakti Bung Karno dan lainnya,” tambahnya.

Di Jawa Tengah berdasarkan hasil Kongres PDI Perjuangan ditargetkan bisa menang 60 persen atau 15 daerah dari 21 yang menggelar pilkada. Mesin partai juga sudah bekerja maksimal agar bisa memenangkan pilkada di Jateng. Rekomendasi 21 daerah ini akan diumumkan serentak Minggu (23/2). 

Dikonfirmasi tadi malam, Bupati Klaten Sri Mulyani memberi sinyal soal rekomendasi itu. Hanya saja secara resmi dia baru akan mengumumkan setelah surat rekomendasi resmi dari DPP turun.

“Minggu kemarin (16/2) saya memang diundang ke DPP PDI Perjuangan baik selaku ketua DPC PDI Perjuangan Klaten maupun bakal calon bupati untuk konsolidasi. Saya bersama Aris Prabowo. Tapi soal rekomendasi saya akan membenarkan kalau surat rekomendasi resmi sudah diserahkan ke saya. Saya tidak berani mendahului DPP,” ujarnya.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Sragen Mukafi Fadli juga mengaku sudah tahu kabar salah satu politikus partainya disebut-sebut menjadi wakil bupati mendampingi Yuni. “Mungkin benar,” ujarnya saat diminta menanggapi soal tersebut. 

Namun Mukafi menyampaikan bahwa daftar itu bukan dari PKB yang mengeluarkan. Sehingga pihaknya minta agar klarifikasi ke PDI Perjuangan.  “Bukan dari PKB, jadi klarifikasi ke PDI Perjuangan saja, takutnya salah,” ungkapnya. 

Demikian juga dengan Suroto. Dia mengaku sama sekali belum menerima surat rekomendasi. Namun, dia memang mendengar ada informasi itu melalui pesan singkat.  Tetapi tidak mengetahui sumber kabar tersebut. “Dari internal partai juga tidak menyampaikan ke saya, jadi mungkin belum,” kata Suroto. 

Namun, ketua Fraksi PKB DPRD Sragen ini optimistis bisa meraih rekomendasi menjadi wakil calon bupati mendampingi petahana Yuni. “Manusiawi kalau saya optimistis, tapi kita tunggu saja nanti,” ujarnya.

Demikian juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sragen Suparno juga mengaku belum tahu kabar tersebut. “Kami belum menerima secara resmi (soal rekomendasi, Red),” ujarnya.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo maupun Sriyono hingga tadi malam juga belum merespon informasi tersebut. Sriyono sebelumnya memang mendaftar sebagai calon wakil bupati di DPC PDI Perjuangam Wonogiri. Saat ini dia duduk sebagai anggota DPRD Wonogiri dari PDI Perjuangan. Demikian juga Said Hidayat juga belum merespons pesan yang dikirimkan koran ini tadi malam.

Quote