Trenggalek, Gesuri.id - Calon Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menyatakan kemenangannya dalam Pilkada Serentak 2020 mematahkan sejarah petahana tidak pernah menang.
Saat konferensi pers di Posko Pemenangan Ipin-Syah di Jalan Wahid Hasyim Trenggalek, Arifin mengatakan, dengan hasil hitung cepat sementara di atas 68 persen, pihaknya optimistis akan mengalahkan paslon Alfan Rianto-Zaenal Fanani yang diusung PKB dan PKS.
Baca: Bobby & 10 Kader Murni Menang! Cerminkan Sumut Masih Merah
"Masyarakat Trenggalek, saya ingin menggarisbawahi bahwa Anda telah mengukir sejarah. Bahwa wakil bupati menjadi bupati, anda beri kepercayaan hari ini. Dan juga sejarah petahana masih dipercaya kembali (menang) secara langsung, juga terukir pada hari ini," kata Mochammad Nur Arifin, Kamis (10/12).
Dari rekam jejak pilkada langsung di Trenggalek sejak tahun 2005 kandidat petahana selalu kalah dengan penantangnya. Di pilkada langsung 2005 pasangan petahana Mulyadi Wiryono-Joko Irianto kalah atas pasangan Soeharto-Mahsun Ismail, sedangkan pilkada 2010, giliran pasangan petahana Soeharto-Samsuri tumbang atas calon Mulyadi Wiryono-Kholiq.
Baca: Menang Gemilang! Olly-Steven Serukan Persatuan
Kekalahan petahana kembali terulang pada Pilkada 2015. Kala itu Wakil Bupati Kholiq maju sebagai calon bupati dengan menggandeng pengusaha Priyo Handoko, dipecundangi oleh pasangan muda Emil Elestianto Dardak-Mochammad Nur Arifin dengan kemenangan mutlak 76 persen.
Sementara di Pilkada 2020 ini, Mochammad Nur Arifin yang sebelumnya telah diangkat menjadi Bupati Trenggalek menggantikan Emil Dardak, memilih maju bersama politikus muda Syah Mohammad Natanegara. Hasil hitung cepat di Tim Sukses Ipin-Syah, menang di atas 68 persen, sekaligus mematahkan mitos petahana Trenggalek selalu kalah.
