Ikuti Kami

Pemilihan Presiden Lewat MPR, Picu Kemunduran Demokrasi

Budiman yakin masyarakat akan menolak mentah-mentah wacana pemilihan presiden dikembalikan ke MPR.

Pemilihan Presiden Lewat MPR, Picu Kemunduran Demokrasi
Mantan aktivis 1998 Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id – Mantan aktivis 1998 Budiman Sudjatmiko menilai jika pemilihan presiden dilaksanakan di MPR maka akan terjadi kemunduran demokrasi

"Saya pikir kalau pemilihan langsung akan mundur. Kemunduran demokrasi," kata Budiman di Jakarta, Minggu (1/12).

Baca: Pilpres Oleh MPR, Puan Paparkan Masih Dikaji Komisi II

Budiman yakin masyarakat akan menolak mentah-mentah wacana pemilihan presiden dikembalikan ke MPR tersebut. Masyarakat dipastikan tak ingin, bahkan marah jika era demokrasi dikembalikan ke orde baru.

"(Pemilihan presiden oleh MPR) Mundur banget. Rakyat akan marah. Rakyat akan beranggapan bukan aku yang milih (presiden)," papar politisi PDI Perjuangan ini.
 
Budiman mengatakan pemilihan melalui MPR ditolak rakyat pada orde baru karena dianggap melahirkan pemimpin yang diktator. Pemilihan presiden secara tidak langsung ini juga jelas akan menghambat proses demokrasi.
 
"Apalagi enggak ada masa jabatan itu menciptakan kediktatoran. Masyarakat tidak dilibatkan, proses demokrasi tidak banyak memberikan masukan kepada rakyat," pungkasnya.

Bahkan Budiman menegaskan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak ingin pemilihan presiden dikembalikan ke MPR. 

Megawati memandang Presiden harus tetap langsung dipilih rakyat.

Baca: GBHN Hidup Lagi, Presiden Tetap Dipilih Rakyat

Budiman menjelaskan menghidupkan kembali GBHN akan didorong untuk memastikan pemilihan presiden yang selama ini berlangsung tidak megubah ideologi bangsa.
 
"Kita ingin ada GBHN agar pemilihan presiden langsung itu tidak mengubah ideologi bangsa. Tapi orang tinggal berdebat soal teknisnya, aspek-aspek teknisnya," ujar dia.

Quote