Ikuti Kami

Prabowo Mainkan Strategi ‘The Politics of Victimhood’

Strategi itu memposisikan Prabowo kesulitan menghadapi Pilpres 2019 karena dirugikan petahana.

Prabowo Mainkan Strategi ‘The Politics of Victimhood’
Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai kubu Prabowo Subianto sedang memainkan strategi the politics of victimhood

Strategi itu memposisikan Prabowo kesulitan menghadapi Pilpres 2019 karena dirugikan petahana, dan strategi ini berupaya untuk menarik simpati dari masyarakat.

Baca: Hasto Sebut Kasus IndonesiaLeaks Tito Tak Kebetulan Terjadi

"Penggunaan the politics of victimhood berupaya menarik simpati karena seolah-olah menjadi korban otoritas dan kesewenang-wenangan. Demokrasi kita dijejali dengan modus-modus primitif untuk merebut kekuasaan. Ini harus kita hindari," kata Hendrawan di Jakarta, Kamis (11/10).

Hendrawan menyebut berat atau tidaknya pemilu presiden bergantung pada pola pikir dan kerja keras tim pemenangan. Tim semestinya punya cara jitu meraih kemenangan.

"Semua Pemilu Presiden 2019 sejatinya berat. Kami juga merasakan hal yang sama. Namun, karena kami melihat ini perhelatan penuh keceriaan dan persaudaraan, kami hadapi dengan optimisme dan antusiasme," tegas Hendrawan.

Baca: Prasetyo Edi Desak Disdik Evaluasi Guru SMA 87

Dia menduga keluhan pemilu presiden berat oleh kubu Prabowo karena pemilu presiden hanya diisi dengan hujatan, hardikan, dan ujar-an kebencian. Salah satunya dengan skandal kebohongan Ratna Sarumpaet.

"Kemudian seperti diplot untuk mendiskreditkan petahana yang kemudian terbukti blunder. Sungguh membahayakan modal persatuan kita sebagai bangsa," kata dia.

Quote