Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta para relawan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 untuk bisa meraih suara swing voters (pemilih mengambang) dan undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan).
Baca: Relawan Galang Kemajuan Jokowi Nyatakan Dukungan Untuk 01
"Saya berharap konsolidasi relawan segera ditindaklanjuti untuk langkah-langkah yang lebih konkret. Kalian harus jeli melihat target, angka swing voters 10 persen dan undecided voters 18, cukup besar itu," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko di Restoran D'Cost VIP, Jalan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (13/1).
Moeldoko menyebutkan, TKN sudah memiliki peta daerah mana saja yang menjadi lumbung swing voters dan undecided voters. Nantinya, informasi tersebut akan diteruskan kepada para relawan.
"TKN akan beri informasi lumbung-lumbung di mana swing voters dan undecided voters itu supaya dicari, turun ke lapangan dan temukan," tegas Moeldoko.
Namun, Kepala Staff Kepresidenan ini enggan menjabarkan lebih rinci mana-mana saja daerah yang menjadi lumbung swing voters dan undecided voters.
"Adalah. Itu kan bagian dari strategi, nggak boleh dibocorkan dong," ucap Moeldoko.
Sebelumnya, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya sangat yakin bisa menggaet suara swing voters dan undecided voters melalui rangkaian acara debat kandidat calon presiden dan wakil presiden.
"Inilah yang harus kita sentuh melalui kerja bersama, dan debat merupakan instrumen yang penting bagi mereka massa mengambang dan undecided untuk mengambil keputusan," ujar Hasto, Jumat lalu (11/1).
Baca: Anak Buah Kapal di Taiwan Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf
Adapun dari hasil survei terakhir yang dilakukan oleh Indikator, elektabilitas pasangan nomor urut 01 meraih suara sebanyak 54,9 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi elektabiltasnya sebanyak 34,8 persen.
"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi masih unggul atas Prabowo. Namun, sekitar 9,2 persen belum menentukan pilihannya, dan 1,1 persen mengaku tidak mau memilih atau golput," ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi di Kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta, Selasa (8/1).
