Ikuti Kami

Sekjen Hasto: Tantangan Ideologi Makin Berat, Jangan Terlena

"Di tengah pandemi covid, kita tidak boleh terlena tapi disitulah konsolidasi diperlukan".

Sekjen Hasto: Tantangan Ideologi Makin Berat, Jangan Terlena
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan pada rapat koordinasi bidang ideologi dan kaderisasi yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Minggu (18/10). (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan anggota dan kader partai tidak boleh berpuas diri dengan kemenangan dua kali pemilu berturut-turut apalagi ditengah tantangan ideologis dan juga tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak ringan akibat pandemi covid. 

Baca: Sekjen Hasto: BMI Harus Jadi Pelopor & Bangun Optimisme

Justru, lanjutnya, di tengah pandemi covid, kita tidak boleh terlena sebab tantangan ideologi semakin berat tapi disitulah konsolidasi diperlukan.

"Ibu Megawati berpesan agar Pancasila terus dibumikan dalam seluruh aspek kehidupan," ucap Hasto mengutip pesan Megawati saat memberikan pengarahan pada rapat koordinasi bidang ideologi dan kaderisasi yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Minggu (18/10).

Ia mencatat Indonesia saat ini menghadapi tantangan ideologi yang berat ditengah tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak ringan akibat pandemi covid. 

Dalam mengadapi pandemi tersebut, ujarnya, Pancasila dengan spirit gotong royong nampak sebagai insirasi dalam seluruh kerja kepartaian untuk rakyat.

Narasumber lain dalam rapat itu antara lain Ketua DPP PDI Perjuangan bidang ideologi dan kaderisasi Djarot Saiful Hidajat, Ketua DPP PDI Perjuangan bidang kesehatan, perempuan dan anak, Sri Rahayu, dan Kepala Badiklat Pusat PDI Perjuangan Daryatmo Mardiyanto.

Hasto mengatakan PDI Perjuangan mencermati realitas sosial dari aspek ideologi. 

Baca: Prabowo ke AS, Kang Hasan: Semoga Bermanfaat Bagi Indonesia

Sehingga, lanjutnya, persoalan ideologi dan kaderisasi menjadi penting dan kantor partai menjadi pusat pergerakan menjawab sejumlah serangan klasik yang ditujukan kepada PDI Perjuangan. 

"Serangan itu tak menyurutkan langkah perjuangan. Kemenangan dua kali pemilu hasil kerja keras namun tidak bisa terlena dengan hasil survei saat ini yang masih menempatkan PDI Perjuangan di peringkat teratas. Karena hasil survei bisa berubah. Yang paling tepat dilakukan adalah dengan memperkuat konsolidasi, turun ke bawah dan lakukan hal yang konkrit di tengah masyarakat yang sedang sulit karena pandemi covid," ucap Hasto.

Ditambahkan Hasto, ideologi Pancasila sebagaimana diajarkan Bung Karno jadi core, inti pergerakan partai.

"Ajaran Bung Karno menjadi inspirasi. Ideologi tidak hanya sebagai dasar tapi ideologi jadi direction menuju ke depan, ideologi adalah cita-cita dan bingkai berjuang tanpa kenal lelah, ideologi menjadi motivasi untuk menguasai iptek," beber Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto mengingatkan agar Trilogi Bung Karno harus dipahami dan dimiliki.

"Kita harus memiliki semangat nasional, kemauan nasional yang menghasilkan perbuatan nasional," jelas Hasto.

Hasto menggarisbawahi bahwa PDI Perjuangan harus solid menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini. Ajaran ideologi Pancasila harus terus menerus disampaikan dan menjadi arah untuk melangkah ke depan.

Baca: Nina Agustina: Politik Uang Alat Paling Kotor di Pilkada

"Tantangan dan ujian akan semakin memperkuat tekad untuk tak kenal menyerah," ujarnya.

Di acara yang sama, Djarot mengatakan saat ini terjadi pertarungan ideologis sehingga bidang ideologi dan kaderisasi mempunyai tanggung jawab yang berat.

"Kelangsungan partai sejauh mana mampu mendidik dan mengajarkan ideologi Pancasila sebagai landasan berpikir bertindak dan berprilaku. Kita tak membangun istana pasir di pantai. Kita tak kejar elektoral semata," kata Djarot.

Quote