Ikuti Kami

Kisah Djarot yang Berpihak kepada Perempuan

Istri Djarot pasrah mengikuti suami yang sering pindah, namun betah karena sang suami berpihak kepada perempuan.

Kisah Djarot yang Berpihak kepada Perempuan
Cagub Sumut Djarot Saiful Hidayat

Deli Serang, Gesuri.id – Istri Cagub Sumut nomor 2, Djarot Saiful Hidayat membuat pengakuan soal kisah hidupnya yang harus rela berpindah rumah berkali-kali. Namun, di matanya sosok Djarot punya keberpihakan kepada kaum perempuan.

Saat melakukan silaturahmi dengan puluhan perempuan di Bangun Sari, Tanjungmorawa, Kabupaten Deli Serang, Minggu (1/4), istri Djarot, yakni Happy Farida merasa sudah terbiasa berpindah-pindah tempat mengikuti tugas sang suami. Dirinya mengaku baru menjadi warga Sumut. Karena itu, mereka ingin mendekatkan dengan kehidupan masyarakat di Sumut sehingga mengontrak sebuah rumah di Jalan Kartini, nomor 6, Medan.

"Saya baru saja menjadi warga Sumut. Kalau cerita, semenjak menikah sudah dibawa Djarot pindah-pindah. Saya hitung sudah 13 kali pindah. Bayangkan. Betapa melelahkannya,” aku Farida.

“Bahkan waktu di Jakarta selama 2,5 tahun saja sudah enam kali pindah rumah. Tapi, bukan rumah sendiri melainkan ngontrak dan menetap di rumah dinas. Bahkan, mereka juga mengontrak sebuah rumah selama tinggal di Kota Medan,” dia menambahkan.

Baca: Belum Punya e-KTP? Ini Solusi Cagub Djarot

Padahal, lantaran sering berpindah rumah, ketiga anaknya pun pernah melayangkan protes.

"Di Medan pun Alhamdulilah saya dapat kontrakan. Sewaktu Bapak jadi Gubernur DKI Jakarta, anak saya bilang ayah sudah-lah jangan pindah lagi. Capek aku. Anak saya protes, " akunya.

Meski begitu, Happy merasa senang kembali pindah ke Sumut lantaran Djarot dirasakan begitu memerhatikan dirinya sebagai seorang istri. Bukan itu saja, menurutnya, selama menjadi Wali Kota Blitar hingga Gubernur DKI Jakarta, Djarot memberikan perhatian kepada kondisi perempuan.

“Pak Djarot itu paham soal perempuan perempuan. Ada banyak program pengembangan perempuan. Tapi saya rasa program-program untuk kemajuan perempuan tidak bisa direalisasikan sendiri,” ujarnya.

Pengalaman pribadi Djarot sendiri yang begitu memperhatikan perempuan bisa terlihat sejak dulu. Sebenarnya lelaki berkumis lebat ini merupakan penggemar sepeda motor vespa. Namun, dirinya tak enak hati bila membonceng perempuan di belakang dengan alasan tak nyaman.

Baca: Djarot: Pemilih Cerdas, Lihat Rekam Jejak!

"Dulu saya pakai Vespa. Tapi naik Vespa itu itu paling enak (duduk) di depan. Tapi buat pacaran enggak enak karena kasihan yang dibonceng tidak nyaman. Udah keras terus dudukan susah. Perempuan kan duduk mesti duduk samping. Tapi naik Vespa duduk samping enggak enak," aku Djarot beberapa waktu lalu. “Karena itu saya jual motor vespa. Akhirnya saya beli Honda GL,” tambahnya seraya tersenyum.

Dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin sendiri, Djarot ketika menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta turut melindungi kaum perempuan. Salah satunya lewat program gratis biaya visum teruntuk korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD). Alasannya, sebagai rasa kemanusiaan dan keberpihakan pada korban KDRT yang mayoritas adahalah perempuan. "Rasa kemanusiaan dan berpihak pada korban," sebut Djarot.

Baca juga: Pilgubsu Menang, Djarot: Kita Menangkan Jokowi!

Happy sendiri meyakinkan sejauh ini tak hanya mendukung sang suami, melainkan ikut berperan aktif dalam berbagai program. Khususnya yang berkaitan dengan perempuan. Salah satunya terjun langsung dalam mencanangkan program 2S (sehat dan semangat) untuk kaum perempuan sewaktu menjadi istri Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Lalu, apa kesan  para perempuan di Bangun Sari yang ditemui Happy? Kebanyakan merasa Happy sebagai sosok yang ramah dan santun. Misalnya Wisni (35) mengaku bangga bisa berjabat tangan secara erat dan cukup lama. "Baru sekali lihatnya. Kaget liat ibu Djarot. Asli cantik, biasa liat di layar televisi. Kaget jadi tidak bisa bicara," ujarnya.

Baca juga: Djoss Optimis Jalanan di Sumut Selesai 3 Tahun

Sementara Sri Nurianti (40) bilang tak menyangka bisa bertemu Happy yang merupakanistri istri tokoh masyarakat nasional. “Sebelumnya tidak ada yang kasih tahu bahwa ada datang Ibu Happy. Semua natural biasa saja. Orangnya simpel, tidak sombong membaur dengan masyarakat kecil. Ini pertama datang tokoh nasional," akunya.

Quote