Ikuti Kami

Anies Merasa di Bully, Adian Langsung Cek Kamus

Adian lantas membacakan definisi bully dalam KBBI.

Anies Merasa di Bully, Adian Langsung Cek Kamus
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu.

Jakarta, Gesuri.id – Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupul langsung membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menanggapi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merasa di ‘bully’ saat menjadi salah satu narsum di ILC, Selasa (13/8).

Adian meminta agar setiap narasumber menyamakan definisi bully, bahkan Adian lantas membacakan definisi bully dalam KBBI.

Baca: Presiden Jokowi Minta Izin Pindahkan Ibu Kota Negara

"Kalau di sini dikatakan pelecehan itu adalah ancamana, siksaan, ancaman verbal fisik dan cyber," papar Adian.

Dari definisi yang diungkapkan KBBI, Adian menilai Anies Baswedan tidak mengalami sedang di pusaran bully. "Saya nggak lihat Anies di pusaran bully Bang Karni," ujar Adian.

Karni Ilyas lantas mengatakan bahwa yang dimaksud bully di tema ILC yaitu definisi secara umum.

"Ini bully dalam pengertian populer yang di masyarakat, jangankan Gubernur, kita pribadi saja juga mendapatkan bully di media sosial," ujar Karni Ilyas.

Adian lantas menyanggah pernyataan Karni Ilyas.

"Artinya Bang Karni membuat definisi sendiri, nggak sesuai KBBI," ujar Ardian.

Adian lantas mengaku bahwa ua tidak melihat Anies dibully.

"Saya sendiri tidak melihat proses bully seperti definisi KBBI terhadap Anies. Apakah ada persekusi terhadap Anies, nggak ada," tanya Adian.

Mendengar pernyataan itu, Politikus PKS, Mardani Ali Sera menimpali.

"Tapi ada yang mengancam mau dibunuh," ujar Mardani.

Adian lantas melanjutkan ucapannya.

"Tapi itu bukan pusaran, pusaran itu nggak berhenti, kalau cuma 1,2,3 itu bukan pusaran, nah ini menurut saya bmbastis, apakah ada kaitannya dengan 2024, seolah-olah Anies dibuat sedang teraniaya, tertekan sedemikian rupa, lalu rakyat simpati, bisa juga," ujar Adian.

Adian mengatakan bahwa saat ini Anies tidak dibully.

Baca: Ini 5 Daerah Ladang Kemenangan PDI Perjuangan

"Di mana dibully nya, nggak ada, dibandingkan proses pilkada Jakarta kemarin, kita tahu siapa yang dibully secara fisik, didatangi, dipersekusi, diintimidasi, kalau untuk Anies nggak ada, kalau cuma 1 atau 2 itu bukan pusaran " ujar Adian.

Adian menilai apa yang terjadi ialah kritik terhadap kinerja Anies selama beberapa waktu terakhir.

"Anggap saja itu kritik, terus kenapa kalau dikritik orang, ada yang salah, nggak ada, apakah kritik indentik dengan bully, nggak juga, nggak ada yang tersakiti kok di sini," ujarnya.

Quote