Ikuti Kami

Basarah Apresiasi NU & Muhammadiyah Komitmen Jaga Pancasila

NU dan Muhammadiyah memberikan kontribusi nyara dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Basarah Apresiasi NU & Muhammadiyah Komitmen Jaga Pancasila
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan mendukung penuh kesepakatan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila. Partai berlambang banteng ini pun siap bekerjasama mewujudkan hal tersebut.

Sebelumnya,  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bertandang ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (31/10). 

Baca: Ini Empat Poin Penting Buah Pertemuan PBNU dan Muhammadiyah

Kunjungan tersebut merupakan silaturahmi dalam rangka menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, kerjasama kedua keluarga besar nasionalis dengan ormas NU dan Muhammadiyah sudah terjalin sejak lama. Keduanya memberikan kontribusi nyara dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

"Terbitnya Keppres Hari Santri Nasional Nomor 22 Tahun 2015 merupakan bukti nyata bahwa negara mengakui peran dan kontribusi ulama dan santri dalam mempertahankan Indonesia. Hari Santri Nasional bukan hanya milik Nu dan Muhammadiyah semata, melainkan milik umat Islam Indonesia yang mencintai NKRI dan Pancasila," ungkap Basarah di Jakarta, Jumat (2/11).

Basarah menceritakan bahwa Bung Karno memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah. Hal tersebut terbukti saat adanya Musyawarah Nasional alim ulama yang disponsori NU pada tahun 1954 memberikan gelar Waliyul Amri Bi dharuri Asy-Syaukah yang artinya pemimpin di masa darurat yang wajib ditaati perintahnya. 

"Sejarah juga mencatat bahwa pendiri Muhammadiyah Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah guru dari Bung Karno," ucapnya.

Baca: KH Ma'ruf: Bela Negara Tugas Sejarah Santri

Meskipun NU dan Muhammadiyah merupakan organisasai Islam, namum mereka tak lantas menentang Pancasila sebagai dasar negara. Basarah mengatakan, Muktamar NU tahun 1984 di Situbonda, NU dengan tegas mengakui Pancasila sebagai asas tunggal. 

Sedangkan Muhammadiyah dalam Muktamar 47 di Makassar tahun 2015 menegaskan bahwa negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah artinya negara perjanjian dan tempat bersaksi.

Quote