Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPD PDI Perjuangan, Chicha Koeswoyo, mengungkapkan kalangan pemuda, khususnya generasi milenial harus mampu melawan kabar bohong alias hoax.
Baca: PDI Perjuangan Ajak Generasi Muda Lawan Hoax
Hal itu demi mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan hal-hal yang berguna dan menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa. Demikian dalam keterangan tertulisnya kepada Gesuri, baru-baru ini.
Menurutnya, generasi muda harus bisa memetakan tantangan ke depan agar perjuangan pasca-kemerdekaan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Di mata Chicha, tantangan terberat yang harus dihadapi generasi milenial adalah bertebarannya informasi bohong alias hoax.
Informasi hoax, lanjutnya, bila dibiarkan bisa memprovokasi dan memecah belah persatuan dan kesatuan. Oleh karna itu, sudah semestinya generasi milenial untuk memiliki komitmen memerangi hoax.
"Dua tantangan terberat yang dihadapi generasi milenial adalah bagaimana menjembatani sejarah dan informasi hoax yang menjadi pemecah. Oleh karena itu, tantangan tersebut harus segera ditangani dengan cara memberikan edukasi yang berkelanjutan," kata Chicha dalam acara Nge'Mil Bareng @chichakoeswoyo & #guebanteng #indonesia dengan tema "Jempolmu Menentukan Nasib Bangsamu"di Kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Kalibaru Timur, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
Masih terkait penanganan informasi hoax, Chicha menyampaikan pentingnya edukasi yang berkelanjutan. Generasi milenial tidak boleh gampang terprovokasi atas informasi yang tidak jelas.
"Kasihan penerus bangsa kalau gampang termakan informasi yang tidak jelas. Kita harus menjaga keutuhan NKRI ini. Makanya, ayo lawan hoax," tegas dia.
Baca: Megawati: Penebar Hoax Adalah Orang-orang Pengecut
Pada kesempatan itu, Chicha juga mengaku bangga menjadi warga Indonesia. Itu karena Indonesia terdiri dari berbagai latar belakang penduduk dengan suku dan agama yang berbeda, tapi bisa hidup rukun. Toleransi antar umat di Indonesia mesti terus dipertahankan. "Kehidupan beragama dihormati di negara yang plural ini," ujarnya.
