Ikuti Kami

Novita Hardini Siap Menapaki Krikil Tajam Melayani Rakyat

Novita Hardini punya prinsip paling anti membeli suara rakyat!

Novita Hardini Siap Menapaki Krikil Tajam Melayani Rakyat
Politisi PDI Perjuangan Novita Hardini.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Novita Hardini sekaligus Istri Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ini tengah mengambil langkah-langkah strategis demi perjuangan kebermanfaatan untuk Rakyat. Ibu dari tiga orang anak ini meyakini melayani rakyat dengan tulus saja, semua semata-mata karena keimanan saya pada Tuhan dan meneruskan sejarah perjuangan kesetaraan bagi seorang Perempuan dalam mengambil peran membangun Indonesia.

Bagaimana Novita menghadapi tantangan kedepan, termasuk suara PDI Perjuangan di Kabupaten Trenggalek, tim Gesuri.id berkesempatan mewancarai perempuan kelahiran 22 November 1990 lalu.. 

Berikut petikan wawancaranya, 

Kenapa terjun ke dunia politik?

Dari dulu saya suka berhubungan dengan masyarakat, waktu saya remaja pernah diberi program oleh salah satu Stasiun Televisi. Saya menolak program yang diberikan meskipun program itu menjadi program favorite anak muda. Saya memilih program yang bisa mempertemukan saya dengan masyarakat. Saya program Mata Hati, yang akhirnya bisa menjadi Trending di Jawa Timur (menjadi program No 1 yang disukai masyarakat Jawa Timur)

Mata Hati kurang lebih sama seperti Safari dinas, selama menjadi ibu wakil bupati hingga jadi ibu bupati. Sejauh ini itu yang saya lakukan diluar jalur politik. 

Saya melihat PDI Perjuangan mengajarkan saya tentang bagaimana langkah pengabdian harus di sertai dengan kecerdasan ideologi pancasila. Mengulik kembali sejarah membangunkan jiwa saya untuk kokoh dan tidak pernah menyerah dalam berjuang. Belajar, kurang lebih 8 tahun, dan menyadari bahwa perempuan harus mampu setara didalam perjuangan Politik, kemudian saya memberanikan diri meminta izin kesuami, untuk memberikan diri saya kepada masyarakat juga.

Banyak yang perlu diperjuangkan dalam pembangunan pada tatapemerintahan maupun ketatanegaraan. Banyak kebutuhan masyarakat yang harus di selesaikan dengan kegotong royongan antara lembaga eksekutif daerah dengan legislatif tingkat RI yang optimal.

Apakah karena faktor Mas Ipin yang sekarang menjadi Bupati Trenggalek yang memicu Mba Novita untuk maju ke DPR RI?

Saya menempatkan diri sebagai isteri, ibu, dan partner politik setiap Mas Ipin hendak mengambil sebuah kebijakan, kami suka mendiskusikan sebuah masalah hingga menemukan solusi bersama. Saya hanya fokus bekerja saja untuk Rakyat.

Saya bergerak bukan hanya memikirkan kursi atau jabatan.

Bagaimana Mba Novita melihat peran Keluarga dalam politik?

Pendukung terbaik.

Lantas bagaimana Mba Novita melihat peta persaingan di internal partai?

Tidak ada persaingan, semua kegotong royongan.

Saya tertarik dengan statement Mba Novita, Saya mau dipilih rakyat karena hatinya', bagaimana untuk meraihnya?

Masyarakat adalah orang yang harus dilayani, diperjuangkan.

Bagi saya, masyarakat dan saya adalah setara, mereka mempunyai kecerdasannya dan saya yakin mereka tahu siapa yang harus dipilih. 

Ketika saya datang dan membangun komunikasi dengan masyarakat, saya melakukan itu semua tulus saja. Selama saya bermanfaat bagi masyarakat disana saya akan terus lakukan. Saya yakin apa yang saya lakukan, Tuhan yang akan memberikan bagian Nya untuk saya dan keluarga.

Berarti konsepnya melayani rakyat?

Iya!

Apakah untuk meraih kursi DPR RI akan memanfaatkan posisi Mas Ipin sebagai Bupati Trenggalek?

Saya ikut arahan dari DPP Pusat saja. Semua harus satu nafas perjuangan.

Bagaimana pandangan Mba Novita politik dan perempuan, karena kebanyakan politik itu identik dengan kaum laki-laki?

Kalau kita menafsirkan perempuan tidak mampu berkarir di jalur politik, berarti kita menafikan apa yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, bahwa ketajaman otak perempuan dan laki-laki itu adalah sama. Kalau Bung Karno mengatakan hal itu, maka perempuan harus sadar jati dirinya bahwa ia mampu dan harus berani dalam mengambil kuputusan untuk berkarir, apakah di dunia pendidikan, kesehatan, ekonomi, atau bahkan politik. Menurut saya perempuan memiliki banyak dilema dan problematikanya, mulai dari budaya sampai tantangan-tantangan lain seperti kekerasan seksual di lingkungan kerja, rumah, pendidikan hingga transportasi umum. Kalau kita ingin melindungi diri kita, maka kita harus tahu bagaimana kita terlibat didalam politik.

Saya tadi bilang, Rakyat bukan obyek apalagi Perempuan. Perempuan bukan sosok yang ingin dilindungi atau dikasihani, mereka punya potensi besar diberbagai bidang. Perempuan hanya membutuhkan dukungan, diberi ruang untuk belajar dan berdikari. Ketika sudah diberi ruang maka peranan perempuan sangat bisa merubah tatanan kehidupan dengan positif. 

Semua dimulai dari keluarga, kalau perempuan berdaya maka keluarganya juga berdaya. Tidak ada anak yang cerdas kalau tidak dari ibu yang tangguh dan cerdas. 

Di Trenggalek masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, lantas apa yang akan Mba Novita lakukan kedepannya?

Mitigasi masalah dengan masif.  Gotong royong antar stakeholder adalah langkah yang efektif. PKK pun ada rumah curhat di masing-masing desa. Semua bisa dimanfaatkan masyarakat.

Apakah Mba Novita sering memberikan masukan ke Mas Ipin tentang perempuan dan anak?

Kami sering terlibat diskusi bagaimana peran kami dapat bermanfaat membangun Republik Indonesia yang kami cintai ini dimulai dari sekeliling kami. Saya menginisiasi Kabupaten Trenggalek untuk membuat Sekolah Perempuan dan Anak Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren), dimana kurikulumnya kami godog bersama dengan UNICEF, Kompak, Pekka, Sabda dan organisasi terkait. Sekolah ini diluncurkan tahun 2019 lalu, yang mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak termasuk dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ibu Bintang Puspayoga. Alhamdulillah beliau langsung berkunjung untuk melihat Sekolah Perempuan di Trenggalek.

Semenjak ada Sepeda Keren, Menurunnya angka stunting, menurunnya angka perkawinan usia anak, hingga data peningkatan pendapatan daerah tercatat pada tahun 2019 sebanyak 9 Milyar dalam setahun. Pada tahun 2020-2022 menjadi 31 milyar dalam setahun yang semua itu di dominasi oleh Sektor Pergerakan Ekonomi Perempuan Kabupaten Trenggalek

Di Sepeda Keren saya mengadvokasi 3 kurikulum. Pertama, kurikulum kepemimpinan perempuan, kedua kurikulum pemberdayaan ekonomi perempuan, ketiga keterampilan pengasuhan keluarga.

Sepeda Keren membimbing Perempuan dan Kelompok Marginal untuk mampu terlibat dalam pembangunan desa, kecamatan hingga kabupaten di dalam forum diskusi seperti Musrena Keren dan Musrenbang Kabupaten.

Sekolahnya tidak punya gedung tetapi di balai-balai desa. Mereka yang datang ada yang bawa anak-anak, ada yang baru bertani dan pada saat itu saya bilang ini merupakan momen yang tepat untuk 'gosip', gosipnya gosipin kurikulum/materi

Dari sana pun mereka tercerahkan bagaimana cara baik melindungi diri mereka, mampu mengidentifikasi kekerasan verbal, non verbal dan permintaan-permintaan sarana publik yang ramah terhadap kelompok Perempuan Dan Marginal lain di wadah yang tepat.

Peserta didik yang lulus diberikan sertifikasi. Sertifikasi ini bisa digunakan untuk melamar pekerjaan sebagai pendamping desa.

Setelah Sepeda Keren, saya bilang ke Mas Arifin, ini para perempuan harus ada pengembangan lebih lanjut. Hal paling dibutuhkan adalah pengembangan kewirausahaan. Kalau terbatas ekonomi, bagaimana mereka bisa berdaya meskipun telah mampu bersuara. Akhirnya, Mas Ipin mengeluarkan kebijakan baru, kebijakan program 5000 Womenprenuer.

Target kita mencetak 5.000 pengusaha Perempuan baru di Trenggalek melalui pendidikan womenpreneur bootcamp di desa-desa.

Bagaimana dengan target 0 pernikahan anak yang sering berbenturan dengan kultural di masyarakat?

Dari 100 persen desa pasti ada 10 persen desa yang belum melaksanakan, saya bersyukur dari 157 desa, 90 persen kepala desa sudah menandatangani persetujuan untuk program itu, bahkan di Pule, dari angka 13,90 persen perkawinan anak, sekarang hanya 3,77 persen karena kepala KUAnya keren. Adaptif dan inovatif. 

Kalau berbicara tentang stunting, akar permasalahan salah satunya pernikahan usia anak mas.

Quote