Jakarta, Gesuri.id - Suasana penuh haru dan semangat membara menyelimuti Pondok Kopi Tunjung di Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Sabtu (20/10/2025).
Di tengah udara sejuk pegunungan, semangat inklusif dan kemandirian ekonomi rakyat benar-benar terasa lewat peresmian Rumah Bibit Kopi yang dirancang ramah bagi penyandang disabilitas.
Peresmian ini dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Adi Wiryatama, yang juga dikenal sebagai mantan Bupati Tabanan dua periode dan mantan Ketua DPRD Provinsi Bali. Turut hadir pula mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Ny. Bintang Puspayoga, yang kini aktif sebagai pemerhati perempuan dan anak, serta perwakilan Dinas Sosial Provinsi Bali, Camat Susut, dan Kepala Desa Penglumbaran.
Dalam kunjungannya, Adi Wiryatama tampak terkesan melihat kegigihan para penyandang disabilitas yang dengan tekun mempersiapkan bibit kopi unggulan dan membuat berbagai kerajinan tangan bernilai jual tinggi. Mereka bekerja penuh ketulusan, menunjukkan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya.
"Yang kita lihat di sini sungguh luar biasa. Teman-teman penyandang disabilitas ini bekerja dengan disiplin, punya semangat tinggi, dan menghasilkan produk yang tidak kalah dengan masyarakat lainnya," ujar Adi Wiryatama dengan penuh apresiasi.
Lebih lanjut, Adi Wiryatama mengungkapkan bahwa para penyandang disabilitas juga memiliki gagasan visioner, seperti mengembangkan ternak kambing untuk diolah kotorannya menjadi pupuk alami. Menurutnya, ide ini selaras dengan konsep pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan yang saat ini menjadi perhatian global.
"Mereka berpikir maju. Kotoran kambing bisa dijadikan pupuk untuk mendukung tanaman kopi. Ini langkah nyata menuju pertanian hijau dan ekonomi mandiri berbasis desa," tambahnya.
Politisi senior asal Tabanan ini juga mengimbau masyarakat yang sehat secara fisik agar tidak hanya menjadi penonton, melainkan ikut aktif membantu saudara-saudara penyandang disabilitas agar mereka bisa berkarya dan berkembang lebih jauh.
"Saya mengajak masyarakat untuk membantu, bukan dengan belas kasihan, tapi dengan dukungan nyata. Mereka tidak butuh dikasihani, yang mereka butuhkan adalah kesempatan dan kepercayaan untuk menunjukkan kemampuan mereka," tegas Adi Wiryatama.
la menilai kehadiran Rumah Bibit Kopi Tunjung sebagai bentuk nyata dari pembangunan sosial inklusif yang memberi ruang setara bagi penyandang disabilitas untuk berdaya dan mandiri. la juga menekankan pentingnya dukungan lintas sektor, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, agar gerakan pemberdayaan seperti ini bisa berkelanjutan.
Acara peresmian diakhiri dengan penampilan tarian yang dibawakan oleh anak-anak tunarungu. Meski tanpa mendengar musik, mereka menari dengan penuh penghayatan dan ekspresi, menggugah rasa haru para undangan yang hadir. Penampilan ini menjadi simbol kuat bahwa keterbatasan bukanlah berkarya dan berprestasi. penghalang untuk
Kehadiran Adi Wiryatama dan Ny. Bintang Puspayoga di Pondok Kopi Tunjung menjadi momentum penting yang mengingatkan bahwa inklusivitas dan pemberdayaan harus menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di Bali. Rumah Bibit Kopi ini diharapkan menjadi contoh nyata bahwa kerja keras, tekad, dan kesempatan yang setara dapat melahirkan kemandirian sejati bagi semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.