Ikuti Kami

Atasi Stunting, Yudha Beri 1.500 telur-300 Kacang Hijau

Untuk mengatasi stunting di Desa Cilawu, perlu ada edukasi tambahan dan pemberian makanan tambahan, seperti Daun Kelor.

Atasi Stunting, Yudha Beri 1.500 telur-300 Kacang Hijau
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan didampingi PAC PDI Perjuangan Kecamatan Cilawu berkunjung ke Desa Sukamurni.

Garut, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan didampingi PAC PDI Perjuangan Kecamatan Cilawu berkunjung ke Desa Sukamurni. Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Dinas Kesehatan tentang hasil bulan penimbangan di Desa Sukamurni, ditemukan 294 dari 500 balita yang masuk dalam kategori stunting.

Baca : Yudha Puja Bantu Bangun Rumah Warga Nyaris Ambruk

“Estimasinya berarti sampai 45%. Namun, kami berasumsi dengan pak Kapus (kepala puskesmas) juga. Kemungkinan ada alat timbang yang kurang akurat atau pengukur tinggi badan,” tutur Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Ia pun menverifikasi data tersebut ke Kapus Bojongloa. “Data awal dari 65 balita ini, ada 30 yang dikategorikan stunting dan ada 12 yang tidak hadir. Itu nanti diverifikasi ulang. Jadi, yang 294 itu tidak akurat. Tetapi, tetap saya data kesini untuk ikut gotong royong,” ucapnya.

Untuk mengatasi stunting, balita harus diberi asupan makanan bergizi tinggi. Yudha memberikan bantuan 1.500 butir telur dan 300 bungkus kacang hijau dari pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Cilawu. Ini diberikan kepada warga Desa Sukamurni yang memiliki balita.

Telur, kata dia, bagus dikonsumsi untuk pencegahan stunting. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Garut menyerukan gerakan makan telur. Ia berharap, ada hubungan interpersonal antara kader posyandu dengan ibu-ibu yang memiliki balita. Untuk pertemuan lanjutan, akan diadakan edukasi yang melibatkan kader, ibu hamil, dan pasangan yang baru menikah. 

“Ada edukasi tambahan, kami nanti ada PMT (pemberian makanan tambahan) lebih banyak lagi, salah satunya Daun Kelor, karena bubuk daun ini dikatagorikan super pangan, kandungan gizinya luar biasa,” ucapnya.

Apalagi, menyiapkan generasi terbaik merupakan risalah nubuwwah. Jadi, penanganan stunting di Kabupaten Garut juga perintah agama. Ia menilai, persolan stunting bukan hanya tanggung jawab BKKBN dan Dinas Kesetan belaka, tetapi seluruh pihak.

Baca : Respon Cepat Yudha Puja Beri Bantuan Warga Korban Banjir

“Prevalensi Stunting di Garut tertinggi se Jawa Barat. Kolaborasi jadi kunci menekan angka Stunting, ayo bahu membahu gotong royong melawan stunting. Utamanya APBD Garut jangan diboroskan untuk kepentingan belanja operasi Pemda semata, tapi harus menunjukkan keberpihakan kepada rakyat Garut,” tuturnya. (hariangarutnews.com)

 

Quote