Ikuti Kami

Hendi Ingatkan KIP Dijadikan "Database"

Menjadi 'database' bahwa penerima KIP termasuk kategori siswa berprestasi tetapi tidak mampu.

Hendi Ingatkan KIP Dijadikan
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi

Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bisa menjadi "database" bagi siswa tidak mampu namun berprestasi.

"Kan punya program yang namanya KIP. Semestinya, jadi 'database' bahwa penerima KIP termasuk kategori siswa berprestasi tetapi tidak mampu," katanya di Semarang, Rabu (9/1).

Baca: Hendi Minta Dukungan Masyarakat Cegah Banjir

Hal tersebut diungkapkannya menanggapi rencana penghapusan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) sebagai salah satu syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK 2019.

Secara umum, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menyetujui penghapusan SKTM yang dimaksudkan untuk meminimalkan tindak kecurangan dalam pelaksanaannya di lapangan.

"Penghapusan SKTM untuk meminimalkan kecurangan, saya setuju. Tetapi, semestinya KIP jadi 'database'. Jadi, itu bisa jadi rujukan. Ya, monggo saja," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Hendi menegaskan secara prinsip yang terpenting bagaimana masyarakat, khususnya di Kota Semarang bisa bersekolah secara mudah dan murah, bahkan kalau bisa gratis.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan bahwa pemerintah akan menghapus SKTM sebagai salah satu syarat PPDB SMA/SMK 2019.

Maraknya kasus manipulasi SKTM pada PPDB SMA/SMK Jateng 2018, diakuinya menjadi alasan penghapusan penggunaan SKTM sebagai salah satu persyaratan calon pendaftar.

Diakuinya, dunia pendidikan tercoreng dengan tindakan-tindakan demoralisasi para orang tua calon siswa, di mana ada yang kaya, tetapi mengaku miskin hanya demi bisa menyekolahkan anaknya di sekolah favorit.

Kendati SKTM segera dihapus, Ganjar memberikan jaminan kepada para siswa miskin tetap bisa bersekolah dan dibiayai pemerintah.

Baca: Hendi: Kesuksesan Juga Hak Kaum Disabilitas

"Kami menjamin siswa miskin tetap bisa sekolah, namun mohon maaf anda tidak bisa sekolah sesuai keinginan. Silakan sekolah sesuai tempat sesuai nilai dan prestasi akademikmu, nanti negara akan memberikan biaya," ujarnya.

Quote