Ikuti Kami

Sadarestuwati Pimpin Gerakan Tanam Pohon Merawat Bumi dan Mata Air di Desa Wonosalam

“Ini adalah bentuk cinta tanah air. Kita ingin Indonesia tetap lestari selama-lamanya".

Sadarestuwati Pimpin Gerakan Tanam Pohon Merawat Bumi dan Mata Air di Desa Wonosalam
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Hj. Sadarestuwati, SP., MMA, memimpin gerakan penanaman pohon bertajuk Merawat Bumi dan Mata Air di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Senin (15/12/2025), dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-53 PDI Perjuangan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Hj. Sadarestuwati, SP., MMA, memimpin gerakan penanaman pohon bertajuk Merawat Bumi dan Mata Air di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Senin (15/12/2025), dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-53 PDI Perjuangan.

“Ini adalah bentuk cinta tanah air. Kita ingin Indonesia tetap lestari selama-lamanya, agar anak cucu kita kelak masih bisa menikmati alam yang subur dan sumber air yang bersih. Salah satu upayanya adalah dengan menanam pohon,” ujarnya.

Kegiatan peduli lingkungan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan PDI Perjuangan dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wonosalam “Memayu Hayuning Bawono”, dengan lokasi utama di Kebun Durian Sholikin. Penanaman pohon difokuskan di sejumlah titik sumber mata air, antara lain Sumber Ringin Pitu dan Sumber Ancar di Dusun Sumber, serta Sumber Junggo dan Sumber Gogor di Dusun Mangirejo.

Dalam aksi tersebut, ribuan bibit pohon ditanam, terdiri dari 1.500 pohon sukun, 500 pohon bambu, 200 pohon matoa, 300 pohon sengon, serta berbagai jenis tanaman keras lainnya yang dinilai efektif menjaga kelestarian lingkungan dan sumber air.

Sadarestuwati menjelaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini sejalan dengan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mendorong seluruh kader partai untuk aktif merawat dan mencintai alam serta menjaga lingkungan hidup.

“Tanaman yang kita tanam ini merupakan tanaman keras dengan perakaran kuat, seperti sukun, matoa, kluwih, sengon, dan bambu. Selain bernilai ekonomi, tanaman ini mampu menahan tanah agar tidak mudah longsor, terutama di daerah lereng dan bantaran sungai,” jelasnya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat dan Gapoktan agar pohon-pohon yang telah ditanam dirawat secara berkelanjutan, mulai dari pemupukan hingga pengawasan, sehingga dapat tumbuh dengan baik dan tidak ditebang secara sembarangan.

“Kita tidak boleh hanya berpikir jangka pendek dari sisi ekonomi. Kelestarian alam harus dijaga untuk jangka panjang. Karena itu, merawat bumi pertiwi dan mata air harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan,” tegasnya.

Selain fokus pada penghijauan, Sadarestuwati turut menyoroti persoalan alih fungsi lahan dan potensi pencemaran lingkungan di wilayah Wonosalam. Ia mengaku telah meminta anggota DPRD Kabupaten Jombang untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, termasuk pengawasan terhadap pembuangan limbah dan sampah.

Menurutnya, Wonosalam merupakan kawasan yang sangat bergantung pada keberadaan mata air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga kebersihan dan kelestariannya harus dijaga bersama.

Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Antusiasme terlihat dari keterlibatan Gapoktan, kader PDI Perjuangan, serta mahasiswa dari UPN dan UNWAHA yang turut bergotong royong menanam pohon.

“Antusias masyarakat luar biasa. Ini menunjukkan kesadaran bersama untuk menjaga bumi dan mata air semakin tumbuh. Semoga apa yang kita lakukan hari ini membawa manfaat besar bagi lingkungan dan generasi mendatang,” pungkas Hj. Sadarestuwati.

Quote