Ikuti Kami

Ahok Perintahkan Komite Audit Cari Fakta Kilang Cilacap  

"Senin setelah RUPS [rapat umum pemegang saham] Dekom [dewan komisaris] dan komite audit akan ke sana cari fakta".

Ahok Perintahkan Komite Audit Cari Fakta Kilang Cilacap  
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jakarta, Gesuri.id - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok segera perintahkan Komite Audit mencari fakta atas terbakarnya Kilang Cilacap, Jawa Tengah, yang dioperasikan Subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), anak usaha PT Pertamina (Persero). 

Baca: AHY Tak Cocok Nyapres, Partai Demokrat Tidak Perlu Baper

Kilang tersebut mengalami kebakaran pada salah satu tangki berisi benzene.

"Senin setelah RUPS [rapat umum pemegang saham] Dekom [dewan komisaris] dan komite audit akan ke sana cari fakta," kata Ahok, Sabtu (12/6).

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati langsung menuju ke Cilacap tadi siang. Hal ini diketahui dari unggahan di akun Instagram pribadinya.

"Bismillah off to Cilacap. Mohon doanya atas insiden yang terjadi Kilang cilacap semalam," tulis Nicke dalam akun @nicke_widyawati.

Pihak Pertamina, dalam keterangannya, menyatakan belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Namun perusahaan memastikan jika masyarakat di sekitar tempat kejadian dalam keadaan aman dan tidak berdampak.

Kebakaran di area Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah terjadi Jumat (11/5) pukul 19.45 WIB. Hingga Sabtu (12/6) pagi tim masih berupaya memadamkan api di area Refinery Unit (RU) IV itu.

Baca: Wacana Presiden Jokowi 3 Periode? Itu Realistis Saja 

Saat terjadi kebakaran, Pertamina menegaskan Kilang Cilacap masih dapat beroperasi normal. Pertamina memastikan pasokan BBM serta LPG tidak akan terganggu.

Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina, dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah. Dilansir dari CNBCindonesia.

Quote