Ikuti Kami

Andreas Tegaskan Negara Harus Beri Perhatian Khusus Untuk Lansia

Selain karena tuntutan konstitusi, peningkatan perhatian terhadap lansia sudah menjadi tuntutan zaman yang tak terelakkan.

Andreas Tegaskan Negara Harus Beri Perhatian Khusus Untuk Lansia
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo.

Malang, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengungkapkan,  perhatian negara terhadap warga lanjut usia (Lansia) harus lebih maksimal. 

Selain karena tuntutan konstitusi, peningkatan perhatian terhadap lansia sudah menjadi tuntutan zaman yang tak terelakkan.

“Dalam rangka memberikan perhatian kepada lansia, APBN 2024 sudah disepakati berbasis kesejahteraan. Di dalamnya ditekankan bahwa fakir miskin, anak telantar, lansia menjadi tanggung jawab negara.” kata Andreas saat menghadiri acara Peringatan Hari Lansia Nasional, Sabtu (3/6) di Kota Malang. 

Baca: Andreas Ajak Perkokoh Persatuan & Kesatuan Bangsa!

Peringatan yang dihadiri sekitar 1.500 lansia itu diisi antara lain sosialisasi bidang keuangan dari Bank Indonesia, hiburan, dan aneka game. Acara mengambil tema Hidup Gembira Awet Muda mengundang pembicara dari Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Achmad Subarkah, dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Nazaruddin. 

Andreas mengungkapkan, Pada 2045, penduduk lansia diproyeksikan mencapai 20 persen dari total penduduk. Data BPS (2021) menunjukkan, 86,02 persen lansia masih bekerja di sektor informal, yang rentan karena tidak ada perlindungan ketenagakerjaan, tidak ada kontrak pekerjaan, dan tanpa imbalan yang layak. 

Selain itu ada kondisi memprihatinkan dimana 36,56 persen lansia yang tinggal di rumah tidak layak huni. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, bahkan lebih 20 persen lansia masih harus bekerja secara berlebihan, yaitu jumlah jam kerjanya lebih dari 48 jam dalam seminggu. 

“Itulah gambaran umum dari sebagian lansia Indonesia saat ini. Kehidupan mereka jauh dari kondisi yang diharapkan penduduk pada umumnya, yaitu hidup di hari tua dengan sejahtera, mandiri dan bermartabat.” paparnya.

Baca: Andreas Bagikan Sembako ke Kaum Duafa di Kecamatan Pakisaji

Menurut Andreas, Negara harus berupaya maksimal untuk mewujudkan lansia dengan penuaan yang sehat dan bahagia. Beberapa tahun lalu juga pernah diluncurkan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk mempersiapkan lansia sejahtera, bermartabat, dan bahagia sejak dini.
Beberapa hal yang menjadi perhatian bagi lansia antara lain, layanan fisik, mental spiritual dan kehidupan berkelanjutan. 

APBN tahun 2024, tambah dia, merupakan APBN terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Karena itu, program prioritas Presiden dan Wakil Presiden, terutama terkait dengan kesejahteraan masyarakat harus bisa dituntaskan.

Program prioritas tersebut adalah penurunan kemisinan ekstrim dengan target mencapai 0% pada tahun 2024 dan penurunan tingkat kemisikan secara umum menjadi 6,5% hingga 7,5%. Selain terkait kemiskinan, pada tahun 2024 prevalensi stunting juga harus menurun hingga ke level 3,8% pada tahun 2024.

Sementara Dirjen Rehabilitasi Sosial Nazarudin menungkapka, Kemensos saat ini memiliki program yang sasaranya untuk lansia, antara lain bantuan sosial berupa bahan makanan, alat bantu seperti kursi roda, dan sebagainya.

Quote