Ikuti Kami

Anies Mau Bangun Rumah atau Mengentaskan Banjir?

"Enggak logis juga, ya orangnya nggak kebanjiran (karena di lantai 2 rumah), tapi tetap terisolir di rumah".

Anies Mau Bangun Rumah atau Mengentaskan Banjir?
Ilustrasi. Sekitar 40 unit rumah warga di Kebon Pala menjadi rumah panggung.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengritik Pemprov DKI Jakarta di bawah komando Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai bedah rumah di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Baca: Ahok Bilang Begini Soal Jabatan Menteri Investasi

Anies mengubah 40 unit rumah warga di Kebon Pala menjadi rumah panggung. Model rumah panggung dipilih karena kawasan Kebon Pala kerap diterjang banjir ketika musim hujan.

Menyoroti itu, Gembong menilai langkah Anies dalam mengendalikan banjir tidak masuk akal. Sebab, Anies terkesan tidak mencegah terjadinya banjir.

"Enggak logis juga, ya orangnya nggak kebanjiran (karena di lantai 2 rumah), tapi tetap terisolir di rumah," kata Gembong, Senin (19/4).

Politisi senior di Dewan Kebon Sirih ini mengatakan, pengentasan banjir tidak bisa dilakukan dengan mengubah bentuk hunian warga. Sebab, permasalahannya pada saluran air.

"Jadi yang harus diurus airnya, jangan mengobati penyakit, tetapi bukan pada pokok persoalan penyakitnya.  Pak Anies mau bangun rumah atau mau mengentaskan banjir sih?," sindirnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merombak hunian warga di RT 13/04  Kampung Melayu, Jatinegara , Jakarta  Timur menjadi rumah panggung. Salah satu alasan mengubah bentuk rumah lantaran hunian tersebut kerap terendam banjir.

"Sebanyak 40 rumah warga di RT 13/04 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, akan direnovasi menjadi model panggung," kata Anies dari unggahan akun Instagram @aniesbaswedan, Minggu (11/4).

Anies menjelaskan, penataan ulang hunian warga di Jatinegara mengusung konsep kampung vertikal. Tujuannya untuk meminimalisir penggunaan lahan.

Baca: Gara-gara Sapi, Erick Thohir Jangan Sampai Melenceng!

"Kampung vertikal merupakan konsep hunian yang bertransformasi menjadi kampung yang dibentuk bersusun tegak lurus ke atas," ujarnya. 

Orang  nomor satu di Jakarta ini mengatakan, program bedah kampung ini membuat penerima manfaat menjadi lebih berdaya. Sebab program ini juga menyertakan agenda lain, seperti bedah warung, kemudian di sekitar lokasi hunian juga bakal disediakan berbagai fasilitas yang dapat  dimanfaatkan warga untuk menjalankan kegiatan perekonomian.

"Ada area bertanam, termasuk hidroponik lalu ada fasilitas kesenian dan sosial" tuturnya. Dilansir dari akuratco.

Quote