Tasikmalaya, Gesuri.id - Mantan Kadiv Humas Polri Anton Charliyan memaknai ulang 'Pahlawan' dalam konteks kekinian.
Menurut Anton, pahlawan pada zaman sekarang ini bukan lagi pahlawan seperti pada zaman revolusi, yang berjuang dengan memikul senjata.
"Tapi para Pahlawan di zaman milenial ini adalah manusia-manusia yang mampu berjuang dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih , dari mulai hal yang paling kecil , minimal bisa tertib untuk diri sendiri, taat kepada hukum dan pemerintahan, mampu menciptakan kesejukan dan kedamaian tanpa membuat rusuh dan gaduh," papar Anton, baru-baru ini.
Baca: Anton Kecam Persekusi Terhadap Kades di Majalengka
Anton menambahkan, pahlawan di masa kini adalah orang yang juga mampu menghidupi dan menafkahi keluarga dengan baik. Pahlawan juga mampu bergotong royong, bekerjasama dan berkontribusi menghasilkan karya nyata untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
"Dan yang paling utama adalah mampu berkontribusi dan berkarya nyata untuk kepentingan Bangsa Negara dan Agama, tanpa harus mengedepankan pangkat dan Jabatan," ujar Anton.
Sehingga, sambung Anton, dengan demikian setiap orang bisa menjadi Pahlawan. Yang penting orang tersebut bisa bermanfaat, berbuat, berkarya nyata bagi diri dan lingkungannya.
"Dengan kata lain yang ahli pertanian bisa bermanfaat untuk para petani, yang ahli perikanan bisa bermanfaat bagi para nelayan, yang ahli Ekonomi bisa bermanfaat bagi para pengusaha dan pedagang, yang ahli IT bisa bermanfaat untuk kepentingan Teknologi dan Industri, dan sebagainya. Sebagaimana kata pepatah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mampu bermanfaat bagi sesama dan llingkungannya, yang mampu berkorban dengan tulus ikhlas tanpa pamrih, itulah hakekat Pahlawan
pada zaman sekarang ini," papar Anton.
Mantan Kapolda Jabar itu pun berharap kita semua bisa menjadi pahlawan-pahlawan baru, minimal bagi diri sendiri, keluarga , masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
"Syukur-syukur bisa menjadi pahlawan bagi Bangsa, Negara dan Agama dengan karya nyata, bukan hanya sekedar Omdo ( Omong Doang ) atau Nato ( Not Action Talking Only )," ujar Anton.
Maka, sambung Anton, semua pihak hendaknya berlomba-lomba dengan karya nyata, agar kita bisa menjadi pahlawan yang sejati di era Milenial ini.
Baca: Upayakan Geopark Ijen Masuk Jaringan Dunia, Ini Langkah Ipuk
Tokoh budaya Sunda itu pun menghimbau para ahli Politik tidak senantiasa membuat rusuh dan gaduh, para ahli Agama tidak saling menghujat dan menjelekkan, serta para Birokrat dan Pengusaha yang diberi amanah keuangan tidak jadi serakah terjebak Korupsi dan manipulasi.
"Demikian juga para Aparatur Pemerintah bisa menjadi Pelayan masyarakat bukan malah jadi Penguasa yang bermental arogan," ujar Anton.
"Aparatur pemerintah bisa menjadi pelayan masyarakat yang ramah dan responsif, bukan malah jadi penguasa yang bermental Arogan dan makin mempersulit masyarakat," tambah mantan Kapolwil Priangan itu.