Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia terkait kinerja DPR yang dinilai belum maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
“Ini rapat pertama kita ya, setelah situasi kemarin yang terus terang, cara pandang melihat keputusan di DPR, kelembagaan ini dari paripurna sampai ke rapat kerja dan apa dengar pendapat itu keputusan DPR yang sering dikritisi. Citra DPRnya ada dua, dari keputusan kelembagaan dan dari perilaku Dewan,” kata Aria Bima dalam rapat Komisi II DPR, dikutip pada Minggu (7/9/2025).
Aria menegaskan, pihaknya menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan fungsi legislasi, pengawasan, maupun anggaran.
“Nah, saya melihat bahwa situasi kemarin tentunya kami Komisi 2, kami DPR menyampaikan betul-betul permohonan maaf yang seterusnya kepada seluruh rakyat Indonesia yang mana kami juga sadar betul dalam satu tahun kinerja Komisi 2 ini dalam menjalankan fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran belum sepenuhnya maksimal, belum sepenuhnya membuat rakyat itu puas,” ucapnya.
Ia menilai ketidakpuasan publik sudah terlihat jelas, bahkan menimbulkan dinamika sosial yang serius.
“Dan ketidakpuasan itu muncul dari berbagai ekspresi termasuk demonstrasi-demonstrasi yang kemarin kita lihat bersama bahkan dari ketidakpuasan itu muncul kericuan, bahkan sampai jatuh korban,” ujarnya.
Menurut Aria, kondisi ini menjadi peringatan keras bagi DPR agar segera berbenah dan memperbaiki sistem kerja.
“Ini yang kami melihat DPR RI Komisi 2 melihat ini adalah satu sinyal yang sangat serius kepada kami bahwa kami harus segera berbenah. Kami harus segera lebih maksimal,” tegasnya.
Aria menambahkan, perubahan pola kerja menjadi keharusan agar lembaga legislatif dapat kembali mendapatkan kepercayaan publik.
“Kami ingin bagaimana membenahi sistem cara kerja kita. Kenapa? Karena kami melihat itu peringatan keras kepada kami. Tidak ada kebanggaan sama sekali pakai BNI. Naik pesawat mari kita masuk itu,” pungkasnya.