Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kalteng, Arton S Dohong mengapresiasi cara mahasiswa menyampaikan pendapat dengan tertib dan santun.
“Ternyata mahasiswa itu bukan identik dengan rusuh, tapi juga punya etika dan sopan santun,” ujarnya usai menerima perwakilan pengunjuk rasa.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Mahasiswa aliansi September Hitam menuntut DPR RI segera mengesahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat, menolak RUU Polri, mencabut UU TNI, serta merevisi RKUHAP agar tidak melegitimasi tindakan aparat. Mereka juga menolak kenaikan gaji, tunjangan, dan pensiun anggota dewan serta mendesak evaluasi akuntabilitas pemerintah daerah.
Sementara itu, mahasiswa dari aliansi Cipayung Plus mendesak DPR menggunakan hak angket untuk menurunkan Kapolri, mengesahkan RUU Perampasan Aset dan UU Masyarakat Adat, serta menolak rencana kenaikan gaji dan tunjangan DPRD Kalteng.
Mereka juga meminta perda soal perlindungan buruh, penyelesaian sengketa tanah, serta penolakan kenaikan PBB/NJOP dan tarif BPJS.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Arton menegaskan pihaknya akan menyalurkan seluruh aspirasi mahasiswa ke Kementerian Dalam Negeri dan Sekretariat DPR RI. Ia menilai, masukan yang disampaikan mahasiswa merupakan bentuk kepedulian terhadap bangsa dan daerah.
“Tentu kami berjanji dan berkomitmen agar aspirasi ini benar-benar tersampaikan ke pemerintah pusat. Karena itu mari kita kawal bersama,” pungkasnya.
