Ikuti Kami

Basarah Tegaskan Pancasila Milik Bangsa Indonesia!

Pancasila telah memberikan kontribusi amat besar bagi bangsa Indonesia.

Basarah Tegaskan Pancasila Milik Bangsa Indonesia!
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menegaskan Pancasila merupakan milik bangsa Indonesia. Pancasila telah memberikan kontribusi amat besar bagi bangsa Indonesia.

“Pancasila milik bangsa Indonesia. Karena milik bangsa, bukan milik orang per orangan, maka tugas bangsa ini untuk merawat dan melestarikan Pancasila untuk anak dan cucu kita. Kerukunan, persaudaraan negara bangsa Indonesia majemuk dengan satu prasarayat agar anak cucu bisa hidup damai dan tenteram,” kata Basarah seperti yang dikutip melalui beritasatu.com di Jakarta, Kamis (2/6).

"Pancasila telah memberikan kontribusi amat besar bagi bangsa Indonesia. Kita bisa merdeka, karena kontribusi Pancasila. Berbagai pemberontakan di Tanah Air mulai dari pemberontakan PKI 1948 dan 1965, DI/TII, PRRI/Permesta. Jadi, kalau ada orang yang katakan Pancasila tidak berikan kontribusi terhadap bangsa ini, itu ahistoris,” tegasnya.

Baca: Rudianto Ajak Masyarakat Babel Terus Gaungkan Pancasila

Basarah mengatakan Pancasila harus menjadi working dan living ideology. Hal tersebut, menurutnya, tentu tidak akan terwujud apabila Pancasila tidak disosialisasikan terhadap seluruh elemen bangsa.

“Apa itu Pancasila? Apa makna Pancasila? Di antara kita, bahkan sudah lupa nilai-nilai Pancasila. Jangankan ditanya maknanya. Kenapa? Karena pernah dalam satu fase sejarah, Pancasila dicerabut dari memori kolektif bangsa Indonesia,” ujar ketua DPP PDI Perjuangan ini.

“Pada era Orde Dasar ke Orde Baru, terjadi distorsi dan manipulasi terhadap Pancasila. Orde Baru Ke Reformasi, terjadi penghilangan Pancasila. Terlepas kita berdebat soal P4, tetapi negara harus hadir. Faktanya, negara tidak hadir di situ. Karpet merahlah buat ideologi transnasional masuk ke Indonesia,” imbuhnya.

Basarah menyoroti kemajuan teknologi informasi. Masyarakat bergantung pada internet. Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang penduduknya menggunakan media sosial (medsos). 

Ironisnya, kata Basarah, mengacu salah satu penelitian tentang minat baca di dunia, Indonesia menempati urutan kedua terbawah dari 61 negara.

“Bayangkan, keranjingan internet sedemikian rupa, tetapi minat baca lemah. Baca judul yang diterima dari medsos, lalu sebar. Ini yang sering timbulkan kegaduhan. Dalam konteks ini, negara harus hadir untuk memandu pandu bangsanya menjalani prinsip kehidupan bebrbangsa dan bernegara kembali kepada Pancasila,” ujar Basarah.

Baca: Banteng NTB Tanam Seribu Pohon Produktif di Hari Pancasila

Basarah mengatakan Pancasila sepatutnya diinstitusionalisasikan kembali. Basarah berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Sekarang juga dalam proses revisi UU Sisdiknas. Memasukkan kembali mata pelajaran Pancasila sebagai mata pelajaran wajib. Namun, institusionalisasi Pancasila di dunia pendidikan dan non-pendidikan formal di BPIP, tidak akan mungkin dapat terlaksana kalau tidak ada suri teladan dari para pemimpin bangsa,” tegas Basarah.

“Misal dalam hal berdemokrasi dari pelaksanaan sila keempat tidak bisa dipisahkan dengan sila lain, terutama sila Persatuan Indonesia. Ketika kita berkontetasi secara politik dalam event demokrasi, jangan kita segregasi masyarakat kita dengan pembelahan isu SARA, dan sebagainya,” imbuhnya.

Quote