Ikuti Kami

Cegah "Learning Loss" Agustina Dukung PTM Dimulai

Agustina meyakini saat ini sudah terjadi learning loss yang tentu mengancam masa depan generasi penerus bangsa.

Cegah
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti.

Solo, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan pembelajaran tatap muka harus dimulai jika tidak ingin para pelajar mengalami learning loss (pengalaman belajar).

Pembelajaran jarak jauh atau PJJ yang sudah berlangsung kurang lebih 1,5 tahun akibat kondisi pandemi Covid-19 rawan memicu terjadinya learning loss dan degradasi moral di kalangan pelajar.

Learning loss adalah situasi di mana siswa kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum atau khusus, maupun kemunduran secara akademis karena kesenjangan berkepanjangan atau ketidakberlangsungan proses pendidikan.

Baca: Teguh Tegaskan Pelaksanaan PTM Tergantung Kesiapan 3 Unsur

“Secepatnya harus dicoba (PTM), trial dengan segala keterbatasannya dan penerapan ketat prokes. Kalau tidak dicoba akan ameng-ameng,” kata Agustina.

Agustina meyakini saat ini sudah terjadi learning loss yang tentu mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Selama setahun enam bulan anak-anak kehilangan waktu belajar dan bermain di sekolah karena harus tinggal di rumah saja.

Parahnya, mereka tak mendapatkan pendampingan yang cukup dari orang tua dikarenakan tuntutan pemenuhan hidup. 

“Ketika orang tua bekerja, anak-anak ditinggal di rumah dengan Internet bebas, apa yang terjadi? Itu berbahaya,” katanya.

Menurut legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Jawa Tengah (Jateng) itu berbagai potensi bahaya mengincar anak-anak yang tanpa pengawasan di rumah. Mulai dari konten pornografi, radikalisme (terorisme), hingga narkoba.

“Kemudian keteladanan apa yang mereka peroleh dari HP? Pengaruh berbagai macam budaya asing tanpa saringan. Mereka mencoba berbagai makanan minuman tanpa saringan, itu berbahaya buat anak-anak, tanpa pendampingan,” urainya.

Baca: Vanda Ingatkan Pemprov Sulut Siapkan PTM Secara Matang

Ancaman lain berupa tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dipicu memuncaknya tingkat stres orang tua dikarenakan kondisi pandemi Covid-19. Para orang tua tetap harus bekerja dan menjalankan tugas pendidikan anak.

“Anak-anak tumbuh seolah-olah normal, tapi psikologisnya enggak. Yang sudah diputuskan Mendikbud harus didukung. Kalau takut kasus Covid-19 melonjak karena PTM dicoba, ya jangan cuma pendidikan yang digitukan,” ujarnya.

Agustina lantas membandingkan perbedaan perlakuan antara sektor pendidikan dengan pusat keramaian seperti pasar, toko, dan pabrik. 

“Ayolah kita berdamai dengan Covid-19, kita harus hidup bersama dengan Covid-19 ini,” ujarnya.

Quote