Ikuti Kami

DPR Usulkan Adanya Pusat Studi Historiografi Parlemen

Dengan adanya metode Historiografi ini akan memberi bukti kuat bahwa parlemen adalah pilar penting dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

DPR Usulkan Adanya Pusat Studi Historiografi Parlemen
Wakil ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mengusulkan perlunya mendirikan Pusat Studi Historiografi Parlemen Indonesia. 

Dengan adanya metode Historiografi ini akan memberi bukti kuat bahwa parlemen adalah pilar penting dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca: Pahlawan Masa Kini, Yang Lakukan Aksi Nyata Untuk NKRI

“Metode historical discourse analysis ini mengkaji semua elemen yang terkait dalam keputusan, baik itu berupa pidato politik, konten media, literatur, foto, catatan kecil sampai rumusan-rumusan keputusan yang menghasilkan rekonstruksi pada setiap pengambilan keputusan parlemen,” ucap Agustina dalam pidato kunci Kegiatan Seminar Sejarah, dengan tema ‘Posisi DPR RI dalam Historiografi Parlemen Indonesia, di Ruang Abdul Muis DPR RI, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (17/11).

Alumnus Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) ini melanjutkan dengan dibangunnya pusat studi historiografi Parlemen Indonesia akan sangat membantu baik itu untuk anggota parlemen maupun seluruh rakyat Indonesia. 

Terutama, tandas Agustina, memudahkan dalam memahami keputusan-keputusan politik yang bersifat penting.

Baca: Sanksi WADA Cermin Tak Maksimalnya Dukungan Pemerintah

“Karena di sini kita bisa memahami keputusan politik, kegaduhan yang hari ini terjadi tidak perlu terjadi. Karena semua terjawab dengan data dan analisis yang ada. Tentunya akan mampu merekonstruksi dan menafsirkan secara kontekstual setiap pengambilan keputusan parlemen berdasarkan kajian utuh sejarah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI ini mengharapkan dengan adanya pusat studi historiografi parlemen Indonesia secara integritas tidak hanya menjadi bagian dari Humas dan Pengelolaan Museum DPR RI tetapi juga menjadi bagian dari Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal DPR RI.

“Yang nantinya mungkin akan sering dikunjungi oleh para tenaga ahli kita atau pun bagian yang sering dikunjungi oleh narasumber-narasumber kita dari luar, untuk membandingkan berbagai macam data,” tambah Agustina.

Quote