Ikuti Kami

DPRD Maluku Minta Pemerintah Serius Tangani Korban Gempa

Masyarakat di Maluku saat ini sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah, terutama pemerintah pusat.

DPRD Maluku Minta Pemerintah Serius Tangani Korban Gempa
Sejumlah bangunan rusak akibat gempa di dusun Wainuru, Maluku Tengah, Maluku, Minggu (29/9/2019). BPBD Provinsi Maluku mencatat total rumah rusak akibat gempa Maluku dengan magnitudo 6,5 mencapai 2.675 unit.

Ambon, Gesuri.id - DPRD Maluku meminta pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota serius untuk menangani para pengungsi yang masih bertahan di daerah-daerah ketinggian pascagempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,5.

"Kondisi masyarakat di tempat-tempat pengungsian banyak tersebar di Pulau Ambon, Pulau Haruku, serta daerah Kairatu (Pulau Seram) dan desa-desa lainnya di Kabupaten Seram Bagian Barat saat ini sangat memprihatinkan," kata ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Maluku, Francois Orno di Ambon, Rabu (9/10).

Baca: Wafat 23 Orang, Jokowi Ucapkan Duka Cita Korban Gempa Ambon

Dikatakan, masyarakat di Maluku saat ini sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah, terutama pemerintah pusat, karena ada banyak rumah milik warga sudah tidak bisa ditempati akibat mengalami kerusakan sangat parah, bahkan ada yang rata dengan tanah.

"Saya kira tim verifikasi harus secepatnya melakukan proses pendataan bangunan baik rumah maupun fasilitas umum yang rusak sebagai akibat dari dampak bencana alam itu, agar anggaran dari pemerintah pusat bisa segera dikucurkan," ujarnya.

Sebab sangat tidak memungkinkan bagi masyarakat korban gempa bumi untuk tetap tinggal di tempat-tempat pengungsian dalam waktu yang lama.

Dia juga menyambut positif langkah berbagai elemen masyarakat maupun instansi pemerintah dan swasta yang telah menyalurkan bantuan bagi ribuan pengungsi.

Baca: Presiden Kirim Bantuan ke Korban Gempa dan Wamena

Termasuk didalamnya pihak Polda Maluku yang turun langsung ke tempat-tempat pengungsian dan mengumpulkan anak-anak untuk melakukan trauma healing dan konseling psikologi kepada mereka.

Sebab anak-anak korban gempa bumi ini sudah tidak sempat melakukan aktvitas belajar dan bermain dengan baik dan selalu dihantui rasa takut akibat guncangan gempa susulan yang hingga kini sudah mencapai lebih dari 1.300-an gempa susulan.

Quote