Ikuti Kami

Evita Kecewa Dengan Lambatnya Pelayanan RS BUMN

Menurut Evita, rumah sakit BUMN terkesan lambat dalam mengatasi keadaan darurat saat ini akibat melonjaknya kasus Covid-19. 

Evita Kecewa Dengan Lambatnya Pelayanan RS BUMN
Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty kecewa dengan rumah sakit yang di kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam melayani pasien-pasien terdampak pandemi Covid-19. 

Menurut Evita, rumah sakit BUMN terkesan lambat dalam mengatasi keadaan darurat saat ini akibat melonjaknya kasus Covid-19. 

Dia menjelaskan seharusnya rumah sakit yang dikelola oleh BUMN bisa mengantisipasi keadaan darurat Covid-19. 

Baca: Puan Minta Pemerintah Buat Terobosan Penanganan Pasien Covid

"Tetapi sepertinya tidak di antisipasi. Bagaimana bisa ventilator dan oksigen kurang. Saya merasa kecewa harusnya rs BUMN terdepan dalam menghadapi kedaruratan ini," kata Evita, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC, Selasa (6/7). 

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyoroti wacana pembangunan rumah sakit modular atau rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19. Menurutnya pembangunan yang dilakukan tidak tepat. 

Seharusnya, lanjut Evita, dalam keadaan darurat bisa memanfaatkan sekolah, perkantoran hingha hotel yang ditutup sebagai rumah sakit darurat. 

"Kenapa kita harus membangun? BUMN harusnya berpikiran untuk mengantisipasi darurat," tegasnya. 

Tak hanya itu, wanita kelahiran Palembang, Sumatera Selatan itu, juga menilai seharusnya BUMN memiliki peran utama dalam perbaikan pelayanan terutama obat gratis bagi masyarakat, bukan pihak swasta. 

"BUMM harusnya didepan dalam hal-hal pengawasan, membuat aktifasi platform, bagaimana memberikan obat gratis, jangan sama swasta kerja sama nya kemana BUMN?," tegas Politikus PDI Perjuangan itu. 

Baca: Bobby Serahkan Klaim Santunan JKM dan JHT

Evita juga menilai apa yang disampaikan oleh Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat tidak menunjukkan kerja nyata. 

Sebelumnya, dalam rapat tersebut Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat menyampaikan bahwa PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun rumah sakit modular di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, yang akan difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. 

RS modular tersebut nantinya memiliki 500 tempat tidur dan ditargetkan rampung dalam waktu empat pekan ke depan.

Quote