Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendorong fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia di Gresik beroperasi sesuai janji Pemerintah, yakni pada Juni 2024.
Gus Falah mengingatkan agar waktu produksi tidak 'molor'.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Sekarang khan volume produksi konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia sudah mencapai 3 juta ton per tahun, ini tak bisa diakomodir oleh PT Smelting, sehingga beroperasinya smelter baru di Juni 2024 tak boleh tertunda," ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/3/2024).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, smelter Freeport yang baru di Gresik ini baru akan mulai berproduksi di Agustus 2024.
Lalu, kapasitas penuhnya pun baru terrealisasi di kuartal akhir 2024.
Maka, ujar Gus Falah, ketepatan waktu beroperasi sesuai komitmen pemerintah menjadi sangat penting.
"Ketepatan waktu beroperasinya smelter ini penting, sebab menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan hilirisasi," tegas Gus Falah.
Baca: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI
"Dan juga, smelter ini bisa berkontribusi bagi peningkatan taraf hidup masyarakat Gresik, sebagaimana dinyatakan Presiden bahwa smelter itu bisa menyerap sampai 20 ribu tenaga kerja," tambah Anggota DPR-RI Dapil Jatim X yang meliputi Gresik dan Lamongan itu.
Seperti diketahui, smelter Freeport yang ditargetkan beroperasi Juni 2024 merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga yang baru milik PT Freeport Indonesia yang dibangun di lahan dengan luas total sekitar 100 hektar dengan kapasitas pengolahan konsentrat sebesar 1,7 juta ton/tahun.
Ini merupakan smelter kedua yang dimiliki Freeport Indonesia, setelah smelter pertama yang dibangun tahun 1996, dan dikelola oleh PT Smelting.
