Ikuti Kami

Hadapi Perang Proksi, Gus Falah Serukan Kedaulatan Energi

Perang antara Rusia dengan Ukraina disinyalir banyak pihak dilatar-belakangi hasrat menuai keuntungan dari komoditas energi, khususnya gas. 

Hadapi Perang Proksi, Gus Falah Serukan Kedaulatan Energi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan, Indonesia mesti mewaspadai dampak perang energi di level global.

Seperti diketahui perang antara Rusia dan Ukraina masih berkecamuk sejak dimulai 8 bulan lalu, bahkan kian sengit.

Baca: Rahmad Apresiasi Presiden Beri Perhatian Khusus ke PMI

Perang tersebut, disinyalir banyak pihak dilatar-belakangi hasrat menuai keuntungan dari komoditas energi, khususnya gas. 

Gus Falah mengingatkan, Indonesia harus mewaspadai perang proksi, atau perang ketika pihak asing menggunakan pihak di dalam negeri untuk menguasai energi Indonesia. 

"Kita lihat ketika Amerika dulu mau masuk ke Suriah ya kan. Bagaimana kemudian terjadi dengan menggunakan pihak lain untuk mengambil keuntungan dari pihak yang dirugikan," ujar Gus Falah di Jakarta, Jumat (21/10). 

Gus Falah juga mencontohkan peristiwa yang terjadi di Libya beberapa tahun lalu. Pemimpin Libya kala itu, Muammar Khadafi, ditumbangkan oleh Amerika dan Barat yang bersinergi dengan pemberontak di dalam negeri. 

"Ternyata dibalik itu, mereka mengambil energi dari negara Libya. Dan Libya sekarang hampir hancur, terkoyak-koyak dari segala sisi," papar Gus Falah. 

Politisi PDI Perjuangan itu menyatakan, untuk menghadapi perang proksi, Indonesia harus berdaulat dalam energi.

Baca: Gus Falah Ingatkan Aturan Pelaksana UU No 3 Tahun 2020

Gus Falah pun mendukung berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi untuk mewujudkan kedaulatan energi.

Pengambil-alihan Blok Mahakam dan Blok Rokan untuk dikelola oleh Pertamina selaku BUMN Indonesia, menurut Gus Falah adalah contoh nyata upaya mewujudkan kedaulatan energi. 

"Kita juga bisa menarik yang namanya Freeport melalui divestasi, akhirnya saham kita jadi lebih besar. Kita mampu, kita bisa mengolah energi secara mandiri" ujar Gus Falah.

Quote