Ikuti Kami

Hari Lahir Pancasila, Novita Hardini Tingkatkan 3 Kualitas Kemerdekaan di Bidang Pendidikan, Kesehatan & Ekonomi Keluarga

Novita Hardini turut berjuang menggelorakan kembali spirit juang Pancasila dalam Implementasi kehidupan generasi saat ini.

Hari Lahir Pancasila, Novita Hardini Tingkatkan 3 Kualitas Kemerdekaan di Bidang Pendidikan, Kesehatan & Ekonomi Keluarga
Politisi PDI Perjuangan, Novita Hardini. (istimewa)

Trenggalek, Gesuri.id - Srikandi PDI Perjuangan Novita Hardini mengatakan untuk memahami gagasan besar Bung Karno dalam melahirkan Pancasila harus turut berjuang menggelorakan kembali spirit juang Pancasila dalam implementasi kehidupan generasi saat ini.

Baca; Pancasilaisme: Refleksi Menyambut Bulan Bung Karno

Diketahui, nama Pancasila disusun dari kata Panca dan Sila. Panca artinya lima, sedangkan Sila artinya prinsip atau asas yang kemudian lima prinsip dasar inilah yang menjadi pedoman ideologi Nasional Indonesia.

"Sejarah ini bermula dari kekalahan Jepang pada saat Perang Pasifik di bulan Juli 1944, seperti yang dilansir dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP-RI). Jepang yang mengalami kekalahan, kemudian berusaha mendapatkan hati masyarakat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan," terangnya, Kamis (1/6).

Tidak hanya itu, Jepang juga membentuk sebuah lembaga yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Lembaga ini dikenal dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Total anggota BPUPKI saat itu tercatat sebanyak 67 orang, dengan ketua Radjiman Widiodiningrat dan R. Suroso, serta Ichi Bangase sebagai perwakilan dari Jepang.

Politisi perempuan PDI Perjuangan itu lebih lanjut mengatakan jika Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa, merupakan mahakarya Bung Karno.

"Pancasila adalah titik keseimbangan antara ilmu dan amal, antara nasionalisme dan internasionalisme, antara asas demokrasi dan musyawarah/mufakat, serta antara pembangunan serta keadilan sosial," pungkasnya.

Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In yang kini dikenal dengan nama Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan Gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat.

Para anggota sidang BPUPKI membahas mengenai apa saja yang akan disepakati sebagai dasar negara setelah Indonesia Merdeka. Sidang berlangsung selama hampir 5 hari, dari tanggal 29 Mei hingga tanggal 1 Juni 1945. Belum juga nampak hasil keputusan yang menjadi titik terang apa yang harus menjadi dasar negara sebagai Bangsa Indonesia yang Merdeka.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, rumusan Pancasila tersebut akhirnya berhasil dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 oleh Bung Karno

Mahakarya yang menjadikan Indonesia mampu memainkan peran kerjasama dan aliansi strategis melalui konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non Blok, Gerakan The New Emerging Forces, serta Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Asing.

"Kepemimpinan Indonesia ditingkat dunia, dengan sendirinya membangkitkan semangat dorong dalam memerdekakan berbagai bidang kehidupan. Seperti Kesehatan, Pendidikan dan Teknologi, Serta Pembangunan Ekonomi Inklusif yang menjadi aspek penting dalam pembangunan," terangnya.

Kemudian tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yang kini turut serta menjadi peringatan hari besar yang dilaksanakan di berbagai instansi dengan Upacara Bendera maupun kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya.

Menyadari hal ini, Novita Hardini tokoh perempuan nasional yang dalam beberapa tahun terakhir getol memperjuangkan kemandirian ekonomi perempuan melalui program kerja nya di Uprintis Indonesia pun turut serta meramaikan peringatan hari lahir Pancasila 2023 dengan menggelar workshop yang menghadirkan 100 kader Perempuan SEPEDA KEREN (Sekolah Perempuan Anak, Difabel dan Kelompok Rentan) yang siap kepakkan sayap perjuangan atasi STUNTING di Kabupaten Trenggalek.

"Sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, dirinya sadar betul bahwa perannya menjadi sangat strategis sebagai mitra pemerintah dalam menekan angka stunting, dan angka kemiskinan ektreem di Kabupaten Trenggalek," tegas perempuan yang menjabat sebagai Bendahara Taruna Merah Putih Jawa Timur itu.

Maka dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila ini pihaknya pun mengajak ke gotong royongan berbagai pihak dalam membangun Kabupaten Trenggalek sebagaimana prinsip dan nilai dasar Pancasila sebagai fundamental Negara Indonesia.

Baca; Nasdem Tidak Punya Nyali Untuk Keluar dari Pemerintahan

“Pancasila adalah dasar negara yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap ketidakadilan ekonomi yang berujung pada terciptanya kemiskinan. Penekanan angka kemiskinan harus dilakukan dengan berbagai pendekatan intervensi disektor pendidikan, dan pada sektor kesehatan. Masyarakat susah mengerti informasi tentang pendidikan kalo asupan yang dilihat, didengar dan di makan itu tidak bergizi untuk kesehatan tubuh. Tubuh yang sehat sudah pasti mengajak jiwa ikut sehat,” pungkas Novita Hardini.

Untuk diketahui, Kabupaten Trenggalek tercatat meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terbaik Nasional dalam Penanganan Stunting pada tahun 2019 hingga 2022. Data stunting Kabupaten Trenggalek 2018 tercatat 14%, 2019 sebesar 13,4, 2020 sebesar 11,4%, 2021 sebesar 9,7%, 2021 sebesar 9,7%, 2022 sebesar 7.9% sementara bulan timbang Februari 2023 tercatat 6,7%.

Quote